Ankara, MINA – Turki dan Azerbaijan meningkatkan hubungan perdagangan bilateral dengan mencapai kesepakatan perdagangan bebas, kata menteri perdagangan Turki pada Jumat (11/9).
Setelah pertemuan dengan Ketua Parlemen Azerbaijan Sahibe Gafarova di ibukota Ankara, Ruhsar Pekcan mengatakan, “Kami bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan kami dengan Azerbaijan. Tujuan kami adalah untuk menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Azerbaijan.” Anadolu Agency melaporkan.
Memperhatikan bahwa volume perdagangan bilateral antara kedua negara adalah $ 4,4 (lebih dari Rp66 triliun) miliar pada 2019, dia mengatakan angka ini jauh dari mencerminkan potensi kedua negara yang sebenarnya.
Kedua negara baru-baru ini mengambil beberapa langkah untuk mencapai target volume perdagangan $ 15 miliar (Rp225 T).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pekcan mengatakan, pertemuan Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi antara kedua negara yang diadakan pada awal tahun ini merupakan langkah yang sangat penting dalam meningkatkan hubungan perdagangan seiring dengan telah ditandatangani perjanjian perdagangan preferensial.
“Kami senang melihat proses persetujuan internal dari perjanjian itu telah diselesaikan di Azerbaijan. Kami berharap akan menyelesaikan proses yang sama segera setelah sidang kami dilanjutkan,” lanjutnya.
Ekspor Turki ke Asia Tengah melalui Iran terganggu karena pandemi, kata menteri.
Pekcan menyatakan, rute Georgia-Azerbaijan-Caspian menjadi lebih penting dalam konteks ini, dengan menekankan bahwa jalur rel ini akan digunakan lebih aktif untuk perdagangan.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Untuk itu, dia menyimpulkan, negosiasi dengan otoritas Azerbaijan tentang pengurangan biaya tol sedang berlangsung.
Ekspor utama Turki ke Azerbaijan termasuk mesin, peralatan mekanis, dan bahan konstruksi.
Menurut Kementerian Luar Negeri Turki, mekanisme trilateral dan segiempat yang dibentuk dengan Azerbaijan dianggap sebagai mekanisme penting yang mendorong stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran kawasan. (T/RS2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon