Turki Deportasi Jurnalis Wanita Belanda Berkat Info dari Intelijen Belanda

Ankara, MINA – Kepala Komunikasi Kepresidenan , Fahrettin Altun pada Kamis (17/1) mengatakan, negara iu telah mendeportasi seorang jurnalis wanita asal Belanda yang berafiliasi dengan Front Nusra di Suriah.

Dinyatakan Johanna Cornelia Boersma dideportasi bukan karena kegiatan jurnalistiknya tapi karena kaitannya dengan organisasi terorisme.

Pemerintah Turki mengambil tindakan tersebut setelah mendapatkan laporan intelijen dari otoritas Belanda.

“Kami mengambil keputusan tersebut usai mendapatkan laporan dari intelijen Belanda, dan kami segera mengambil tindakan pencegahan,” cuit Altun via akun Twitter-nya, demikian Anadolu melaporkan dikutip MINA, Jumat (18/1).

“Anda tidak akan mengambil resiko, jika intelijen negara asing yang terpercaya memberi tahu Anda bahwa ada warganya yang terlibat dengan terorisme,” ujar Altun.

Altun mengungkapkan otoritas Belanda-lah yang akan memberikan penjelasan mengapa mereka menyimpulkan warganya itu terlibat dalam terorisme. Altun menyebut tak akan mengomentari kredibilitas intelijen negara tersebut.

Sebelumnya, Altun menjelaskan Turki pada Kamis pagi telah mendeportasi Johanna Cornelia Boersma yang bertugas sebagai koresponden harian Belanda, Het Financieele Dagblad.

“Beberapa waktu sebelumnya polisi Belanda membagikan informasi intelijen kepada kami bahwa jurnalis asal Belanda itu memiliki koneksi dengan organisasi teroris,” ujar dia.

Altun menekankan, bahwa Boersma dideportasi bukan karena aktivitas jurnalistik yang ia lakukan di Turki. (T/R03/P1)

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.