Turki Desak FIFA dan UEFA Beri Sanksi Israel 

Ankara, MINA – Presiden Federasi Sepak Bola Turki (TFF) Ibrahim Haciosmanoglu mengirimkan surat kepada FIFA, UEFA, dan seluruh pimpinan federasi sepak bola nasional di dunia, mendesak agar Israel dilarang mengikuti seluruh ajang olahraga.

Dalam surat tersebut, Haciosmanoglu menegaskan, sepak bola adalah lebih dari sekadar olahraga.

“Sepak bola adalah bahasa universal yang menyatukan berbagai budaya, membangun persahabatan, dan memperkuat solidaritas antarbangsa. Berdasarkan nilai-nilai tersebut, kami merasa berkewajiban untuk menyuarakan keprihatinan mendalam atas situasi yang tidak manusiawi dan tidak dapat diterima yang dilakukan oleh Negara Israel di Gaza dan sekitarnya,” ujarnya.

Ia menyoroti, situasi di Gaza telah lama memprihatinkan, namun dalam beberapa hari terakhir eskalasinya semakin parah setelah adanya intervensi dari berbagai lembaga internasional.

Baca Juga: Spanyol Gabung ‘Kelompok Den Haag’ untuk Akhiri Impunitas Israel

Surat tersebut juga mengutip laporan dari komisi independen PBB yang menyatakan bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, serta menyerukan agar Israel dan negara-negara lain mematuhi hukum internasional untuk mengakhiri genosida dan menghukum para pelakunya.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, telah menyerukan penangguhan hak istimewa dagang Israel dan penerapan sanksi.

Haciosmanoglu juga menyinggung pernyataan solidaritas dari ribuan aktor, sutradara, musisi, dan pelaku industri hiburan lainnya yang menolak bekerja sama dengan institusi perfilman Israel yang dituduh terlibat dalam genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina.

Menurut Haciosmanoglu, pemerintah di seluruh dunia telah mengecam genosida ini dan menuntut diberlakukannya sanksi terhadap Israel.

Baca Juga: PBB: Israel Lakukan Kejahatan Perang Berulang di Gaza dan Tepi Barat

Ia juga menyebut bahwa klub, pemain, dan penggemar sepak bola telah menyuarakan penentangan kuat terhadap tindakan Israel.

“Inilah waktunya FIFA dan UEFA untuk bertindak, menangguhkan Israel dari seluruh kompetisi olahraga hingga federasi anggotanya mematuhi regulasi FIFA dan UEFA,” tegas Haciosmanoglu.

Ia membandingkan dengan kasus Rusia, yang dilarang mengikuti ajang internasional hanya empat hari setelah perang di Ukraina dimulai. Namun, tindakan serupa belum diberlakukan terhadap Israel, yang hingga kini dikatakan telah membunuh lebih dari 65.500 warga Palestina, mayoritas wanita dan anak-anak, sejak Oktober 2023.

Situasi tersebut menyebabkan kehancuran total di Gaza, kelaparan massal, serta penyebaran penyakit. []

Baca Juga: Indonesia Dorong BRICS Perkuat Reformasi Keuangan Global untuk Capai SDGs

Mi’raj News Agency (MINA)