Ankara, 20 Dzulqa’dah 1435/15 September 2014 (MINA) – Turki telah meminta PBB untuk mengambil tindakan atas penggunaan gas klorin secara sistematis dan berulang-ulang di Suriah.
“Penggunaan gas klorin oleh rezim Suriah, sekali lagi mengungkapkan ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas regional dan internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataannya setelah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan dalam laporan terbarunya, timnya telah mengumpulkan bukti kuat bahwa bahan kimia beracun telah digunakan secara sistematis dan berulang-ulang di Talmanes, Al Tamanah dan Kafr Zet, tiga desa di Suriah Utara.
Beberapa hari yang lalu, Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond juga mengutuk Suriah atas dugaan penggunaan zat kimia klorin, setelah laporan itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Hammond mengatakan, Rabu pekan lalu, temuan itu menguatkan tuduhan bahwa rezim Assad terus menggunakan senjata kimia di Suriah, yang melanggar Konvensi Senjata Kimia.
“Serangan mengerikan rezim terhadap warga sipil dengan bahan kimia serta senjata konvensional lebih menonjolkan pengabaian Assad terhadap kewajiban hukum internasional, hak asasi manusia dan dasar kemanusiaan,” kata Menteri Luar Negeri.
Hammond mengatakan, PBB “harus mempertimbangkan” temuan laporan itu dan Inggris sedang berkonsultasi dengan mitra internasionalnya terhadap tindakan yang terbaik.
Suriah telah dicengkeram oleh perang saudara sejak Maret 2011 yang menewaskan lebih dari 190.000 jiwa, menurut PBB, mengusir setengah jumlah penduduk Suriah dari negerinya. (T/P001R11)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)