Ankara, MINA – Turki, Iran dan Irak akan segera mengadakan perundingan tingkat tinggi menyikapi referendum yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) Irak.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan kepada wartawan pada Kamis (28/9) di Ankara, dirinya telah melakukan percakapan telepon dengan Wakil Presiden Pertama Iran Eshaq Jahangir.
Dia mengatakan, Turki tetap memiliki kerja sama yang erat dengan Iran dan Irak dalam masalah ini dan akan terus melakukannya. Demikian Iran Daily memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Mengacu pada kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Teheran pada Rabu pekan depan, Yildirim mengatakan bahwa dia dan Jahangiri berbicara tentang perjalanan Presiden Turki, perkembangan regional saat ini dan konsekuensi dari referendum Kurdistan Irak.
Pada 25 September lalu, pemerintah Kurdistan mengadakan pemungutan suara untuk mengetahui apakah rakyat Kurdi setuju merdeka dari Irak.
Dua hari kemudian, diumumkan bahwa 92 persen suara memilih “Yes” untuk merdeka dari Irak dan menjadi negara sendiri.
Referendum Kurdistan dilakukan di bawah penentangan keras dari pemerintah pusat di Baghdad serta negara regional Turki dan Iran.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Referendum Kurdi hanya didukung oleh pemerintah Israel. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah