
Jerman Angela Merkel (kiri) dan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu (kanan). (Foto: dok. Daily News)" width="600" height="436" /> Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) dan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu (kanan). (Foto: dok. Daily News)
Ankara, 14 Rabi’ul Akhir 1437/24 Januari 2016 (MINA) – Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, Turki dan Jerman akan terlibat kerjasama penuh dalam memerangi kelompok yang dianggap teroris, termasuk Islamic State (ISIS/Daesh) dan Partai Buruh Kurdistan (PKK).
Pernyataan itu Davutoglu sampaikan dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin, Jumat (22/1).
Turki telah meningkatkan upaya kontra terorisme di dalam negerinya yang menargetkan militan ISIS dan PKK, dengan kampanye srangan udara, operasi darat dan kota. Demikian Daily News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Mengomentari krisis pengungsi dan migrran yang melanda Turki dan sebagian besar negara Eropa, Davutoglu mengatakan, Turki melakukan yang terbaik untuk membendung migran ilegal pergi ke Eropa.
Baca Juga: Ratusan Orang di Stockholm Gelar Aksi Protes Genosida Israel terhadap Palestina
“Kebijakan membuka pintu untuk pengungsi dari Suriah akan terus berlanjut,” kata PM Turki. “Kami melihat yang datang dari Suriah adalah orang-orang tidak bersalah yang melarikan diri dari rezim barbar,” katanya.
Sejauh ini, Turki menjadi tuan rumah bagi 2,5 juta pengungsi dari Suriah dan 300.000 pengungsi Irak.
“Ada sekitar satu juta anak-anak migran di Turki dan sekitar 150.000 bayi baru lahir di Turki,” katanya.
Dalam kesepakatan yang dicapai akhir tahun 2015, Uni Eropa memutuskan untuk memberikan bantuan 3 miliar euro kepada Turki untuk mengatasi masuknya pengungsi Suriah ke Uni Eropa. (T/P002/P001)
Baca Juga: Uni Eropa akan Ajukan Sanksi untuk Israel Pekan Depan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Uni Eropa: Situasi di Pusat Distribusi Makanan GHF di Gaza ‘Tidak Dapat Ditoleransi’