Ankara, 23 Syawwal 1436/8 Agustus 2015 (MINA) – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Tanju Bilgic mengatakan, operasi militer Turki baru-baru ini melawan Partai Buruh Kurdistan (PKK) merupakan pelaksanaan hak untuk membela diri.
“Kami bertekad untuk terus berjuang melawan segala bentuk teror, dan tidak perlu mendapatkan izin dari siapa pun saat melakukan hal ini,” kata Bilgic pada konferensi pers di Ibukota Ankara, Jum’at (7/8) kemarin untuk menanggapi pertanyaan tentang pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bahwa fokus utama harus tetap pada ISIS.
Sementara pada Rabu (5/8) lalu, Obama mengakui, PKK terlibat dalam serangan terhadap tentara Turki. “Maka Ankara sah saja untuk membela diri,” ujar Bilgic menggarisbawahi tekad Turki untuk melawan segala bentuk teror, demikian Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
“Baik AS maupun Turki memasukan PKK sebagai organisasi teroris. Hal ini tidak benar untuk membedakan antara kelompok-kelompok teroris. Banyak pemimpin, termasuk Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon pernah mengatakan bahwa operasi Turki terhadap PKK adalah hak untuk membela diri, “kataBilgic.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Bilgic mengatakan, selain AS, anggota lain dari koalisi internasional juga bisa menggunakan pangkalan militer Turki untuk melancarkan serangan udara terhadap ISIS. “Ketika itu dianggap perlu Dan dibutuhkan, berdasarkan kesepakatan bersama Turki dan Amerika Serikat,” ungkapnya.
Turki baru-baru ini membuka pangkalan militernya untuk operasi serangan udara terhadap kelompok ISIS, dengan pesawat tak berawak Amerika Serikat pertama mengejar target ISIS di Suriah pada Rabu kemarin. (T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza