Ankara, MINA – turki/">Menteri Pertahanan Turki Nurettin Canikli mengecam tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap Ankara agar mengakhiri kesepakatan dengan Rusia untuk membeli sistem rudal pertahanan udara S-400.
“Permintaan seperti itu melampaui norma-norma diplomasi dan hubungan perdagangan yang diizinkan. Pemenuhan permintaan ini tidak dapat diterima,” kata Anadolu, kantor berita Turki mengutip perkataan Canikli pada Kamis (14/6), demikian Press TV melaporkan.
Menurut portal web Defense News, Wakil Menteri Pertahanan AS Thomas Goffus mengatakan kepada panel think-tank Atlantic Council di Washington pada Rabu, rencana Turki untuk membeli rudal S-400 “tidak membantu”.
Sistem S-400 (AAMS) adalah sistem rudal canggih Rusia yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan pesawat, drone, atau rudal sejauh 402 kilometer jauhnya. Ini sebelumnya hanya dijual ke Cina dan India.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Pada 3 April, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin mengatakan di Ankara bahwa mereka telah setuju untuk mempercepat pengiriman sistem rudal S-400. Pengiriman diperkirakan dimulai antara akhir 2019 hingga awal 2020.
Amerika Serikat telah berulang kali memperingatkan Turki terhadap konsekuensi keputusannya untuk membeli baterai rudal S-400 dari Rusia. Washington mengancam akan memberikan sanksi atas pembelian tersebut.
Turki berusaha untuk meningkatkan pertahanan udara, terutama setelah Washington memutuskan pada tahun 2015 menarik sistem rudal Patriot dari perbatasan Turki dengan Suriah, sebuah langkah yang melemahkan pertahanan udara Turki. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Bentrok Polisi vs Pendukung Imran Khan, Ibu Kota Pakistan Lockdown
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris