Ankara, MINA – Para pejabat Turki pada hari Kamis (21/3), mengecam tweet Presiden AS Donald Trump yang berusaha melegitimasi invasi Israel ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
“Integritas teritorial negara adalah prinsip paling mendasar dari hukum internasional,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam sebuah tweet, Anadolu Agency melaporkan.
“Upaya AS untuk melegitimasi tindakan Israel terhadap hukum internasional, hanya akan menyebabkan lebih banyak kekerasan dan rasa sakit di wilayah tersebut. Turki mendukung integritas teritorial Suriah,” tambahnya.
Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalin, juga mengutuk klaim tidak masuk akal itu.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“Integritas teritorial negara dilindungi oleh hukum internasional,” kata Kalin dalam tweet.
“Upaya @realDonaldTrump pemerintah AS untuk melegitimasi tindakan ilegal Israel terhadap Dataran Tinggi Golan, tidak berarti apa-apa selain mendukung pendudukan Israel dan memperdalam konflik di kawasan itu,” tambah Kalin.
Sebelumnya, Trump mengatakan dalam tweet bahwa sudah waktunya bagi AS untuk mengakui kontrol Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Israel telah lama mendorong Washington, untuk mengakui klaimnya atas wilayah yang direbut dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Israel menempati sekitar dua pertiga dari Dataran Tinggi Golan yang lebih luas sebagai akibat dari konflik. Mereka pindah untuk secara resmi mencaplok wilayah itu pada tahun 1981, suatu tindakan dengan suara bulat ditolak oleh Dewan Keamanan PBB.
AS untuk pertama kalinya, memberikan suara menentang resolusi tahunan PBB yang mengecam kendali Israel atas Dataran Tinggi Golan pada bulan November.
Secara keseluruhan, 151 negara memberikan dukungan, dengan hanya Israel dan AS yang menentang. (T/Ast/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun