Ankara, 27 Jumadil Akhir 1436/16 April 2015 (MINA) – Menteri Uni Eropa Turki, Volkan Bozkir, mengecam pernyataan Parlemen Eropa yang melabeli peristiwa 1915 yang menimpa bangsa Armenia sebagai “genosida”.
Dia mengatakan, Rabu, peristiwa di Perang Dunia I itu berbicara tentang “penderitaan umum” yang dihadapi Turki dan Armenia atas kekejaman selama perang.
Bozkir menyebut pernyataan Parlemen Eropa itu adalah fitnah terhadap Turki yang saat kejadian sebagai Kekaisaran Ottoman, karena hal itu bertentangan dengan fakta-fakta dan hukum, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Peran parlemen, khususnya Parlemen Eropa yang mewakili jutaan orang Eropa, bukan untuk menulis sejarah tetapi untuk memberikan solusi yang realistis dan abadi terhadap tantangan yang kita hadapi saat ini di Eropa,” ujarnya.
Baca Juga: Serikat Pekerja di Pelabuhan Swedia Ancam Blokade Peralatan Militer dari atau Menuju Israel
Bozkir juga menuduh Parlemen Eropa mengadopsi “sudut pandang selektif” dan mengabaikan kekejaman yang diderita oleh Turki selama Perang Dunia I.
Dia menegaskan bahwa Turki telah menyerukan dibentuknya Komisi Sejarah Bersama untuk mempelajari peristiwa 1915 dan mengatakan genosida adalah konsep hukum.
“Menempatkan peristiwa 1915 sebagai genosida tanpa keputusan pengadilan internasional, pasti akan tetap menjadi fitnah,” katanya.
Pemerintah Turki telah mengakui peristiwa 1915 adalah tragedi besar, pihak Turki dan Armenia telah menderita korban yang banyak
Baca Juga: Jenderal Israel Terancam Ditangkap karena Perlakukan Warga Palestina Seperti Binatang
Peristiwa 1915 terjadi selama Perang Dunia I ketika sebagian penduduk Armenia yang tinggal di Kekaisaran Ottoman berpihak pada Rusia, menyerang dan memberontak terhadap Kekaisaran.
Kekaisaran Ottoman memindahkan warga Armenia di Anatolia timur menyusul terjadinya pemberontakan dan ada korban di pihak Armenia selama proses relokasi.
Etnis Armenia telah menuntut permintaan maaf dan kompensasi, sementara Turki secara resmi telah membantah tuduhan Armenia atas insiden itu, meskipun banyak etnis Armenia tewas.
Namun, banyak orang Turki yang juga tewas dalam serangan kelompok-kelompok Armenia di Anatolia.
Baca Juga: Ukraina Tangkap Tentara Korea Utara di Perbatasan
Pemerintah Turki telah berulang kali meminta sejarawan untuk mempelajari arsip Ottoman yang berkaitan dengan era itu untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi antara pemerintah Ottoman dan warga Armenia. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Universitas Stockholm Dinyatakan Bersalah Lakukan Diskriminasi kepada Mahasiswi Turkiye