
Turki Mevlut Cavusoglu. (Foto: AA)" width="332" height="188" /> Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. (Foto: AA)
Roma, 4 Rabi’ul Awwal 1437/15 Desember 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kesabaran Ankara terhadap Rusia “memiliki batas” setelah reaksi “berlebihan” Pemerintah Moskow atas insiden angkatan laut antara kedua negara.
Sebuah kapal perang Rusia telah melepaskan tembakan peringatan terhadap sebuah kapal Turki di Laut Aegea pada Ahad (13/12) untuk menghindari tabrakan. Atase militer Turki di Moskow segera dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Milik kami hanya perahu nelayan. Sepertinya reaksi dari kapal angkatan laut Rusia dibesar-besarkan,” kata Mevlut kepada harian Italia Corriere della Sera dalam sebuah wawancara. Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Insiden ini kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang sudah berselisih atas insiden di Suriah setelah Turki menembak jatuh jet tempur Rusia bulan lalu.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
“Rusia dan Turki tentu harus membangun kembali hubungan kepercayaan, tapi kesabaran kita memiliki batas,” kata Menteri Luar Negeri Turki.
Cavusoglu mengatakan, Rusia sudah menempatkan dirinya dalam “posisi konyol” dengan tuduhan Presiden Vladimir Putin bahwa Turki telah menembak jatuh jet untuk melindungi pasokan minyak dari Islamic State (ISIS). (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok