Turki Klaim Kuburan Massal Ditemukan di Wilayah Suriah

Tentara Turki di Suriah. (dok. Nahar Net)

Ankara, MINA – Pemerintah mengatakan telah menemukan yang berisi puluhan mayat di wilayah yang dikuasainya.

Ankara menuduh milisi Kurdi yang didukung AS atas pembunuhan tersebut.

Namun otoritas lokal di wilayah utara Afrin dan kelompok hak asasi Suriah mengatakan itu adalah pemakaman informal dan bukan kuburan massal, membantah tuduhan Turki, Nahar Net melaporkan, Jumat (16/7).

Turki dan proksi Suriahnya telah menguasai wilayah di dalam Suriah sejak 2016 dalam operasi militer melawan Islamic State (IS) dan milisi YPG Kurdi.

Pada Maret 2018, mereka merebut kota Afrin setelah mengusir pasukan Kurdi Suriah.

Pada hari Kamis, gubernur provinsi Hatay Turki di perbatasan dengan Suriah mengatakan kepada wartawan, sebuah kuburan massal ditemukan dengan 61 mayat di daerah Afrin.

“Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Rahmi Dogan, menyalahkan YPG yang didukung oleh Washington.

“Saya pikir jumlah mayat yang ditemukan akan meningkat,” tambahnya, setelah Kementerian Pertahanan Turki awalnya menyebutkan jumlahnya 35 pada hari Rabu.

Gambar di televisi Turki menunjukkan para pejabat dalam setelan hazmat dikelilingi oleh apa yang tampak seperti mayat di dalam tas.

Dogan mengatakan, pihak berwenang Turki yakin korban tewas adalah warga sipil yang dieksekusi oleh YPG beberapa hari sebelum Turki melancarkan apa yang disebut operasi Ranting Zaitun pada 2018 untuk merebut Afrin.

Namun, pihak berwenang yang mengelola Afrin di bawah pengawasan Ankara mengatakan kepada wartawan lokal, itu kuburan informal dan bukan kuburan massal.

Mereka mengatakan, kuburan itu didirikan oleh Pasukan Demokratik Suriah, tentara de facto pemerintah Kurdi. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.