TURKI HARAPKAN HUBUNGAN ARAB SAUDI – IRAN SEGERA PULIH

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu. (Foto: AA)
Perdana Menteri Ahmet Davutoglu. (Foto: AA)

Ankara, 26 Rabi’ul Awwal 1437/6 Januari 2016 (MINA) – Perdana Menteri Turki pada Selasa (5/1) mengecam serangan terhadap misi diplomatik oleh demonstran yang dipicu oleh eksekusi hukuman mati seorang ulama Syiah terkemuka oleh Pemerintah Riyadh.

“Ketika  diplomat dan misi diplomatiknya di sebuah negara diserang, terlepas dari alasannya, tidak dapat diterima dan kami keras mengutuk serangan ini,” kata Ahmet Davutoglu pada pertemuan partai berkuasa, AK Party di Ankara.

Davutoglu mengatakan, saluran diplomatik harus diaktifkan kembali sesegera mungkin untuk mencegah dampak negatif pada keamanan, stabilitas dan perdamaian di kawasan Timur Tengah.

“Iran dan Arab Saudi, yang dianggap oleh Turki sebagai teman dan sekutu, adalah dua negara kunci dari dunia Islam,” katanya. Demikian Anadolu Agency memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Perdana Menteri mengatakan, Turki siap untuk melakukan upaya konstruktif menyelesaikan runtuhnya hubungan diplomatik yang muncul setelah eksekusi ulama Syiah Arab Saudi, Nimr Baqir Al-Nimr.

Eksekusi itu membuat demonstran Iran menyerang dua misi diplomatik Arab Saudi di Teheran dan Mashhad.

“Wilayah ini tidak perlu konflik baru, tapi rekonsiliasi dan solusi,” kata Davutoglu. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.