Ankara, MINA – Turki pada Rabu (6/2) mengutuk keputusan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang menyatakan 24 April sebagai hari untuk memperingati Genosida Armenia, masalah yang selama ini menyebabkan gesekan antara Turki dan negara-negara Uni Eropa.
Turki membantah terjadi pembunuhan massal (genosida) pada warga Armeniaitu pada saat Perang Dunia Pertama di Kekaisaran Ottoman.
“Kami mengutuk dan menolak upaya Macron, yang sedang menghadapi masalah serius politik di negaranya sendiri, lalu mencoba menyelamatkan diri dengan mengangkat genosida menjadi materi politik,” kata Juru Bicara Kkepresidenan Turki Ibrahim Kalin dalam sebuah pernyataan, demikian Arab News memberitakan.
Pembunuhan ini terjadi saat Perang Dunia Pertama. Saat itu Turki menerima banyak warga Armenia tinggal di Kekaisaran Ottoman. Banyak yang terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan Ottoman, tetapi Turki membantah jumlah besar korban dan menyangkal pembunuhan itu terjadi secara sistematis diatur dan merupakan genosida. (T/Haf/P1)
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Mi’raj News Agency (MINA)