Ankara, 15 Muharram 1436 /8 November 2014 (MINA) – Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, mengutuk serangan tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa.
Ia menngatakan “ini adalah kebiadaban.”
Dalam konferensi Press di markas badan intelijen Turki, MIT, Davutoglu menegaskan, serangan Israel harus diberi “tanggapan keras, Turki selalu berdiri untuk Palestina,” katanya menegaskan.
Kementerian Luar Negeri Turki juga mengeluarkan pernyataan “mengutuk keras” tindakan Israel “yang memaksa masuk ke situs Haram Al-Sharif”, seperti laporan Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
“Kejadian ini merupakan pelanggaran nekad pada kesucian masjid Al-Aqsha serta melanggar hak-hak asasi manusia yang mendasar termasuk – khususnya – “kebebasan keyakinan dankebebasan beribadah untuk umat Islam di Masjid Al-Aqsha”
Davutoglu menyerukan kepada semua umat Islam ikut berjuang bersama melindungi Masjid Al-Aqsha, Yerusalem tidak bisa “dimonopoli oleh satu agama”.
Berkaitan usaha apa yang mungkin akan diambil untuk menghadapi pelanggaran Israel tersebut, Perdana Menteri mengatakan, “Kami juga akan melakukan upaya yang diperlukan untuk memastikan masyarakat internasional memberikan tanggapan yang diperlukan terhadap agresi Israel.”
Sejumlah wartawan internasional dan juru kamera terkena peluru karet, granat setrum dan gas air mata yang digunakan oleh pasukan keamanan Israel terhadap warga Palestina di kompleks Al-Aqsha.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Dilaporkan, banyak yang terluka, diantaranya wartawan, setelah para pejuang Palestina menyerang pasukan keamanan. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant