Turki Kutuk Serbuan Menteri Sayap Kanan Israel ke Al-Aqsa

Ankara, MINA – Turki mengutuk serangan menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Al-Quds (Yerusalem), Palestina.

“Kami prihatin dengan tindakan provokatif Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir di Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi Israel dan kami mengutuknya,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam keterangan resminya, Selasa (3/1).

Pemerintah Ankara meminta Israel “untuk bertindak secara bertanggung jawab mencegah provokasi yang akan melanggar status dan kesucian tempat-tempat suci di Yerusalem dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.”

Menteri keamanan nasional sayap kanan Israel Ben-Gvir menerobos masuk ke halaman Masjid Al-Aqsa pada Selasa dini hari, sebuah langkah yang memicu ketegangan.

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan Ben-Gvir berkeliling halaman dengan pengawalan ketat polisi Israel.

Ini bukan pertama kalinya Ben-Gvir menyerbu Al-Aqsa. Pada Mei tahun lalu, ditemani oleh istri dan putranya, Ben-Gvir memposting gambar yang menyerukan penghancuran situs tersuci ketiga dalam Islam tersebut untuk “mendirikan sinagog di dalam kompleksnya”.

Sejak Israel menduduki situs tersebut setelah perang 1967, ibadah Yahudi di situs tersebut telah dilarang, meskipun bagi pemukim sayap kanan seperti Ben-Gvir, (beberapa di antaranya ingin menghancurkan Al-Aqsa dan menggantinya dengan kuil ketiga Yahudi) sering beribadah di sana dengan pengamanan ketat dalam beberapa tahun terakhir.

Ketika mantan perdana menteri Israel Ariel Sharon melakukan perjalanan serupa ke Al-Aqsa pada 2000, hal itu memicu gerakan perlawanan Intifhadah Kedua Palestina.

Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah

Kompleks Masjid Al-Aqsa menaungi Masjid Dome of the Rock dan Masjid Al-Aqsa dan dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam.

Al-Aqsa terletak di Yerusalem Timur, bagian dari wilayah Palestina yang diakui secara internasional yang telah diduduki oleh militer Israel sejak 1967.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza