Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TURKI MINTA BANTUAN LEBIH HENTIKAN PEJUANG ASING

Rudi Hendrik - Rabu, 22 April 2015 - 10:56 WIB

Rabu, 22 April 2015 - 10:56 WIB

382 Views

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bertemu rekannya John Kerry di Washington, Selasa 21 April 2015. (Foto: Reuters)
Menteri Luar Negeri <a href=

Turki Mevlut Cavusoglu bertemu rekannya John Kerry di Washington, Selasa 21 April 2015. (Foto: Reuters)" width="300" height="169" /> Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bertemu rekannya John Kerry di Washington, Selasa 21 April 2015. (Foto: Reuters)

Washington, 3 Rajab 1436/22 April 2015 (MINA) – Turki meminta bantuan lebih banyak dalam menindak membanjirnya para pejuang asing untuk bergabung dengan barisan militan di Irak dan Suriah.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu saat bertemu dengan mitranya dari Amerika Serikat (AS) John Kerry di Washington, Selasa (21/4).

Cavusoglu mengatakan, gejolak di Timur Tengah adalah “saat yang kritis bagi wilayah kami”, dia menyebutkan Turki telah melarang masuk 12.800 orang ke Turki, karena dikhawatirkan akan menyeberang ke Suriah atau Irak.

Sebanyak 1.300 pejuang asing telah dideportasi, Al-Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Turki yang berbatasan dengan Suriah, Irak dan Iran, telah menjadi persimpangan jalan penting dalam upaya koalisi pimpinan AS untuk memerangi ancaman Islamic State atau ISIS serta mencari solusi untuk mengakhiri empat tahun perang di Suriah.

Amerika Serikat dan Turki sejak Maret mulai melatih dan memperlengkapi ribuan pasukan oposisi Suriah yang moderat sebagai bagian dari kesepakatan yang ditandatangani setelah beberapa bulan perundingan.

Kerry mengatakan, Turki yang juga menjadi tuan rumah bagi sekitar dua juta pengungsi Suriah, merupakan mitra penting dalam upaya untuk memerangi ISIS.

Kerry juga memperingatkan, ISIS telah melemah, kekuatannya tergantung pada anggota baru.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Dia mengungkapkan, ISIS banyak merekrut anggota dari negara-negara Teluk, tetapi telah ada alarm dengan meningkatnya jumlah yang bergabung dengan ISIS dari negara-negara Eropa.

Kerry menekankan, negara-negara harus melipatgandakan upayanya untuk membujuk dan mencegah para pemuda membuat kesalahan fatal dengan melakukan perjalanan ke Suriah.

Turki adalah salah satu negara transit bagi para pejuang asing dan kami telah melakukan yang terbaik untuk menghentikan mereka,” kata Cavusoglu.

“Tapi negara-negara sumber juga harus melakukan yang terbaik untuk mendukung dan menghentikan pejuang asing sebelum mereka pergi,” tegasnya. (T/P001/R05)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Amerika
Internasional
Palestina
Internasional
Internasional