Turki, MINA – Pemerintah Turki mendesak tekanan terhadap Presiden Suriah Bashar Al-Assad lebih ditingkatkan, agar pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah dapat berjalan.
“Tekanan terhadap rezim Assad harus ditingkatkan untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan di Suriah,” ujar Juru Bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin, Jumat (6/4). demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
Kalin menilai bahwa pemerintah Assad bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan gencatan senjata, serta halangan dalam pengiriman bantuan. Dia menyebut rezim sebagai “hambatan terbesar” dalam hal tersebut.
Mengenai upaya bantuan Turki di Suriah, Kalin mengatakan, hingga saat ini, dalam lingkup bantuan kemanusiaan Turki, tidak hanya di daerah-daerah yang dikendalikan Turki, tapi juga di seluruh Suriah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Jumlah total bantuan yang disalurkan oleh organisasi non-pemerintah Turki dan internasional, serta yang dikirimkan melalui Bulan Sabit Merah Turki adalah sebesar lebih dari 30 ribu truk dan USD 630 juta,” kata Kalin.
Pada 24 Februari, Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 2401, yang menyerukan gencatan senjata di Suriah terutama daerah Ghouta Timur yang dikepung untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Meskipun telah ada resolusi tersebut, Pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya pada awal Maret meluncurkan serangan darat yang didukung oleh kekuatan udara Rusia dan merebut daerah yang dikuasai oleh oposisi di Ghouta Timur.
“Tujuan utama kami adalah memastikan insiden yang terjadi di Ghouta Timur tidak terjadi di wilayah Homs utara dan Idlib. Dalam kerangka ini, yang kami harapkan dari Rusia dan Iran adalah penerapan tekanan terhadap rezim dan memberitahu rezim untuk menghentikan pelanggaran gencatan senjata,” kata Kalin. (T/R03)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon