Istanbul, MINA – Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina pada Jumat (22/7) menandatangani kesepakatan di Istanbul untuk melanjutkan ekspor produk biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam, Anadolu Agency melaporkan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menghadiri Upacara Penandatanganan Inisiatif Pengangkutan Gandum dan Bahan Makanan yang Aman dalam Dokumen Pelabuhan Ukraina di Istana Dolmabahcem, bersama perwakilan dari Rusia dan Ukraina.
“Kami bangga menjadi instrumental dalam inisiatif yang akan memainkan peran utama dalam solusi krisis pangan global yang telah menduduki seluruh dunia untuk waktu yang lama,” kata Erdogan.
“Kami akan berkontribusi untuk mencegah bahaya kelaparan yang menunggu miliaran orang di dunia,” tambahnya.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Erdogan mengatakan, dengan lalu lintas kapal yang akan dimulai dalam beberapa hari mendatang, “kami akan meresmikan koridor baru dari Laut Hitam ke banyak negara di dunia.”
Erdogan juga mengatakan kesepakatan telah dibuat pada semua proses mulai dari keberangkatan kapal hingga perjalanan yang aman serta kedatangan di pelabuhan tujuan.
“Pelaksanaan dan pengawasan dari rencana yang sangat penting ini akan dilakukan oleh pusat koordinasi bersama yang akan didirikan di Istanbul,” tambahnya.
Kesepakatan itu muncul setelah kesepakatan umum dicapai antara para pihak mengenai rencana yang dipimpin PBB untuk membentuk pusat koordinasi bersama di pintu masuk dan keluar pelabuhan.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Berbicara sebelum upacara penandatanganan, Guterres berterima kasih kepada Turki atas fasilitasi dan ketekunannya dalam penandatanganan kesepakatan produk biji-bijian.
“Inisiatif ini harus dilaksanakan sepenuhnya karena dunia sangat membutuhkannya,” ujar Sekjen PBB, sambil menyebut kesepakatan itu sebagai “suara harapan di Laut Hitam.”
“Ini akan membawa kelegaan bagi negara-negara berkembang di ambang kebangkrutan dan orang-orang yang paling rentan di ambang kelaparan,” lanjutnya. (T/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel