Ankara, 18 Dzulhijjah 1437/20 September 2016 (MINA) – Pemerintah Turki memberhentikan sekitar 28.000 guru dan menskor sekitar 9.500 orang lainnya karena diduga memiliki “keterkaitan terorisme”.
Kebijakan itu sebagai bagian dari tindakan keras pemerintah Ankara menyusul kudeta militer yang gagal pada bulan Juli lalu.
Berbicara setelah pertemuan kabinet, Wakil Perdana Menteri Nurettin Canikli mengatakan, guru telah dipecat dari profesinya dan investigasi masih dilakukan terhadap guru yang diskors.
“Sebagai bagian dari perjuangan kami melawan terorisme, langkah-langkah yang diperlukan telah dilakukan pada guru bersama dengan PNS lainnya yang dinilai berhubungan dengan organisasi teroris,” kata Canikli, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Sementara itu 455 guru yang sebelumnya telah diberhentikan dari tugasnya telah kembali bertugas setelah dinyatakan bersih, lanjutnya.
Pernyataan Canikli bertepatan dengan dimulainya aktivitas sekolah yang baru pada Senin (19/9) usai berakhirnya liburan musim panas.
Setelah kudeta 15 Juli, pemerintah segera menutup 15 universitas dan sekitar 1.000 sekolah menengah yang terkait dengan ulama Fethullah Gulen yang tinggal di Amerika Serikat.
Penutupan itu membuat sekitar 200.000 siswa terlantar pendidikannya, menimbulkan pertanyaan apakah mereka bisa melanjutkan studi mereka.
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Turki juga telah memecat atau menskor 100.000 pegawai negeri sipil, termasuk para hakim, jaksa, polisi dan guru sejak sekelompok tentara mencoba menggulingkan pemerintah. Setidaknya 40.000 orang telah ditahan karena dicurigai terkait komplotan kudeta.
Namun, Gulen yang telah tinggal di pengasingan di AS sejak 1999, telah membantah tuduhan itu dan turut mengutuk kudeta.
Ribuan guru dari etnis Kurdi di tenggara Turki juga telah ditargetkan militer Turki dalam beberapa pekan terakhir, karena diduga berhubungan dengan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang oleh pemerintah dicap teroris. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel