Istanbul, MINA – Turki memperingati 100 tahun wafatnya Sultan Utsmani (Ottoman) ke-34, Abdul Hamid II, pada Sabtu (10/2/2018).
Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam sambutannya pada acara yang diadakan di Istana Yildiz di Istanbul, mengatakan, “Republik Turki, sama seperti sebelumnya yang merupakan kelanjutan satu sama lain, adalah kelanjutan dari Ottoman”.
“Tentu saja, perbatasan telah berubah. Bentuk pemerintahan juga telah berubah. Namun intinya tetap sama, jiwanya sama, bahkan banyak institusi yang sama,” ujar Erdogan.
Ia menambahkan, Sultan Abdul Hamid adalah sosok yang paling penting, paling visioner dan paling strategis, dalam 150 tahun terakhir. Kantor Berita MINA melaporkan dari sumber Al-Jazeera.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sultan Abdul Hamid II, putra Sultan Abdul Majid, meninggal pada tahun 1918, ia merupakan sultan ke-34 Kekaisaran Ottoman.
Erdogan mengkritik orang-orang dengan sudut pandang kurang tepat tentang Sultan Abdul Hamid.
“Beberapa orang dengan gigih mencoba memulai sejarah negara ini dari tahun 1923. Beberapa orang tanpa henti mencoba untuk melepaskan kita dari akar dan nilai luhur kita,” tambahnya.
Proklamasi resmi Republik Turki oleh pendiri Mustafa Kemal Ataturk berlangsung pada 29 Oktober 1923.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Erdogan mengatakan bahwa karakter pemimpin membawa hal penting bagi memori sebuah bangsa.”Kami bangga dengan sejarah kami tanpa membuat diskriminasi,” imbuhnya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon