Sanaa, 7 Dzulhijjah 1435/1 Oktober 2014 (MINA) – Kementerian Luar Negeri Turki, memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Yaman karena situasi keamanan sedang memburuk dan tidak dapat diprediksi.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Turki, Selasa merekomendasikan, bahwa warga Turki untuk meninggalkan Yaman sesegera mungkin.
Yaman telah terjadi berbagai kekacauan politik sejak 2012, penggulingan penguasa lama Ali Abdullah Saleh, seperti dilaporkan Anadolu Agency diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Sumber Kementerian Kesehatan, pada Selasa menyebutkan, korban tewas selama beberapa hari pertempuran antara tentara pemerintah Yaman dan militan Houthi sekitar 274 orang.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Bentrokan dengan kekerasaan terjadi antara tentara Yaman dan oposisi Houthi pekan lalu, telah berhasil merebut sebagian besar lembaga-lembaga negara di ibukota Sanaa, termasuk gedung kabinet, parlemen dan kantor Departemen Pertahanan Yaman.
Demonstrasi besar-besaran berlangsung di kota Sanaa, untuk mengakhiri ketegangan, sementara Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansour Hadi ditekan oleh pihak oposisi Houthi untuk menandatangani kesepakatan dengan pimpinan Syiah untuk membuat beberapa konsesi politik.
Konsesi tersebut meliputi pembentukan pemerintahan baru, penunjukan perdana menteri non-partisan, dan menunjuk penasihat Houthi kepada presiden.
Sementara itu, oposisi Houthi telah memperketat keamanan di kota Sanaa, dilapokan mereka telah mendirikan pos pemeriksaan di jalan-jalan utama dan merebut pangkalan militer Yaman. (T/P002/R11)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)