Aljir, MINA – Badan bantuan pembangunan negara Turki telah memulihkan atau memugar sebuah masjid bersejarah di Aljazair yang dikenal sebagai simbol kemerdekaan negara tersebut.
Masjid Ketchaoua dibangun pada masa pemerintahan Kesultanan Turki Utsmaniyah (Ottoman) pada abad ke-17 di lingkungan Casbah di Aljir, ibu kota Aljazair.
Meski masjid tersebut sempat berubah fungsi sebagai katedral pada abad ke-19 sebelum kemudian menjadi masjid lagi pada tahun 1962, keaslian dan keagungan Masjid Ketchaoua tetap terjaga.
Seperti dikutip dari laman Dalily Sabah, Selasa (6/2), badan Koordinasi dan Kerjasama Turki (TIKA) memugar masjid itu sesuai dengan rencana arsitektur Ottoman yang asli yang dipelajari oleh sejarawan dan periset.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Hasil kerja tersebut disambut dengan pujian oleh berbagai pihak dan kalangan sejarawan.
Ilber Ortayli, seorang sejarawan terkemuka Turki, mengatakan dia sangat senang dengan hasil pemugaran tersebut. “Kontribusi penting bagi Aljazair, untuk sejarah kita,” ujarnya.
“Saya harap Istana Hasan Pasha di samping masjid itu akan dipugar dengan cara yang sama,” ia menambahkan, seperti dilansir daily Sabah, Ahad (17/12) lalu.
Ihsan Sureyya Sirma, seorang akademisi Turki, berbicara tentang keindahan garis dan elemen lainnya yang digunakan pada kaca masjid yang masuk dalam situs warisan dunia UNESCO itu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Idris Bostan, seorang akademikus lain, mengatakan masjid tersebut merupakan sebuah karya era Ottoman dan simbol sejarah Aljazair.
“Bagi kami, Aljazair adalah sudut terjauh dari Kekaisaran Utsmaniyah,” tambahnya.
Orhan Aydin, Koordinator Program TIKA Aljazair, menjelaskan pemugaran tersebut dilakukan secara hati-hati dan menggunakan pendekatan yang terkendali karena masjid tersebut terdaftar sebagai Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO. (T/R11)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu