Ankara, MINA – Turki, Qatar dan Iran akan membahas rute perdagangan melalui jalur darat di sela-sela upacara pengambilan sumpah presiden terpilih Iran Hassan Rouhani pada Sabtu (5/8/2017).
Menteri Perekonomian Turki Nihat Zeybekci mengatakan kepada Anadolu Agency, negaranya sedang memikirkan alternatif jalur perdagangan darat dengan Qatar, dan cara termudah adalah melewati Iran.
Awal Juni, beberapa negara Arab dipimpin oleh Arab Saudi secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan memberlakukan blokade di negara Teluk kecil tersebut, dan menuduhnya mendukung kelompok teroris.
Pemerintah Qatar telah membantah tuduhan tersebut, sehingga blokade tersebut tidak dapat dibenarkan dan melanggar hukum internasional.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Kami ingin memenuhi semua kebutuhan Qatar. Kami ingin semua penyedia yang baik di Turki menjual produk, termasuk bahan pembersih, peralatan rumah tangga dan tekstil, ke Qatar,” kata Zeybekci, yang dikutip Daily Sabah.
Perdagangan antara Turki dan Qatar meningkat pada Juni dan Juli, kata Zeybekci, dan menambahkan, “Kita harus membuat kenaikan ini permanen.”
Ekspor Turki ke Qatar mencapai $ 52,4 juta pada bulan Juni 2017. Sebelumnya $ 36,2 juta pada bulan Mei 2017. Impor Turki dari Qatar mencapai $ 23,7 juta per Juni, dibandingkan dengan $ 19,6 juta bulan
Zeybekci mengatakan, menggunakan pesawat kargo untuk membawa produk akan sulit berkelanjutan.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
“Kami ingin menjadikan transportasi ekonomis, berkesinambungan dan andal,” tambahnya.
“Pengiriman melalui laut juga akan menjadi penting. Kami memperkirakan, setidaknya empat kapal tonase besar akan menuju Qatar setiap bulan. Namun jalur darat merupakan alternatif untuk membawa paket fleksibel dan lebih kecil,” tambah Zeybekci. (T/RS2/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan