Ankara, 22 Ramadhan 1437/ 27 Juni 2016 (MINA) – Seorang pejabat senior Turki mengatakan, Turki telah mencapai kesepakatan rekonsiliasi dengan Israel, pada Ahad (26/6) untuk menormalkan hubungan yang terganggu lebih dari enam tahun setelah Israel menyerbu armada kemanusiaan Gaza di perairan internasional, menurut sumber media melaporkan, Senin (27/6).
Menurut pejabat itu, (yang tidak mau disebutkan namanya) karena pembatasan berbicara kepada media, tim Ankara dan Tel Aviv yang bertemu selama pembicaraan akhir di Roma pada hari Ahad menyetujui kondisi kunci untuk rekonsiliasi, demikian Anadolu Agency seperti yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pejabat itu mengatakan bahwa Israel menerima sejumlah permintaan Turki, termasuk kompensasi Israel untuk keluarga dari mereka yang tewas dalam serangan pada kapal armada kemanusiaan Mavi Marmara yang berlayar membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza yang diembargo Israel.
Kedua negara juga menyepakati, Turki akan dapat mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza serta melaksanakan proyek-proyek infrastruktur termasuk pembangunan tempat tinggal dan Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina berkapasitas 200 tempat tidur, kata pejabat senior.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
“Namun kesepakatan itu tidak menyangkut gerakan Hamas yang didukung Turki tapi yang konsekwen terus bersikap konfrontatif dengan Israel,” kata pejabat itu.
Turki dan Israel adalah sama-sama sekutu dekat Amerika Serikat. Hubungan antara Ankara dan Tel Aviv merenggang sejak 2010 ketika enam kapal sipil dalam armada bantuan kemanusiaan diserang di perairan internasional oleh pasukan Israel. Kapal mencoba menerobos blokade Israel atas Jalur Gaza.
Sembilan warga Turki tewas dan 30 orang lainnya terluka, satu orang meninggal hampir empat tahun kemudian setelah menderita luka parah dalam serangan itu.
Sejak awal Turki menuntut permintaan maaf resmi dari Israel, kompensasi untuk keluarga korban yang tewas dalam serangan itu, serta penghapusan blokade Israel di Gaza yang berada dibawah kekuasaan Hamas.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Pada 2013, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meminta maaf atas serangan itu kepada Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan. Erdogan kini menjabat sebagai Presiden Turki.
Dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara telah terlibat dalam pembicaraan untuk normalisasi hubungan. Perdana Menteri Turki Binali Yildirim membuat pernyataan pada Senin mengenai kemajuan dalam perundingan dengan Israel. (T/han/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA