Ankara, MINA – Turki dan Rusia membuka Pusat Ajoint untuk memantau gencatan senjata di Nagorno-Karabakh yang mulai beroperasi pada Sabtu (30/1), kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.
Seorang jenderal Turki dan 38 personel akan bertugas di pusat itu untuk mendukung upaya memastikan bahwa gencatan senjata berlangsung, kata Akar. Daily Sabah melaporkan.
Turki dan Rusia sepakat untuk mendirikan pusat gabungan itu untuk memantau gencatan senjata yang dicapai antara Azerbaijan dan Armenia pada November lalu.
“Pekerjaan membangun pusat bersama telah selesai. Pusat bersama gabungan, tentara Turki dan Rusia,” lanjutnya.
Baca Juga: Militer India Akui Jet Tempurnya Jatuh dalam Konflik Terbaru dengan Pakistan
Menteri Pertahanan Turki mengatakan selanutnya, telah membahas masalah pertahanan dan keamanan dengan mitranya dari Azerbaijan Zakir Hasanov melalui telepon.
“Kami percaya bahwa pusat gabungan akan memberikan kontribusi besar bagi kelangsungan gencatan senjata dan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan,” imbuhnya.
Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi telah diduduki oleh etnis Armenia selama hampir tiga dekade.
Berdasarkan perjanjian terkini, Armenia harus memberi Azerbaijan jalur transportasi yang aman melalui wilayahnya ke eksklaf Nakhchivan, yang berbatasan dengan Turki.
Baca Juga: Norwegia Peringatkan Dampak Global Agresi Israel di Gaza
Penjaga perdamaian Rusia juga dikerahkan ke wilayah tersebut berdasarkan kesepakatan. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Pertimbangkan Pembatasan Ekspor Senjata ke Israel