Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki-Rusia Buka Pusat Pemantauan Nagorno-Karabakh

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 30 Januari 2021 - 09:40 WIB

Sabtu, 30 Januari 2021 - 09:40 WIB

6 Views

Ankara, MINA – Turki dan Rusia membuka Pusat Ajoint untuk memantau gencatan senjata di Nagorno-Karabakh yang mulai beroperasi pada Sabtu (30/1), kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

Seorang jenderal Turki dan 38 personel akan bertugas di pusat itu untuk mendukung upaya memastikan bahwa gencatan senjata berlangsung, kata Akar. Daily Sabah melaporkan.

Turki dan Rusia sepakat untuk mendirikan pusat gabungan itu untuk memantau gencatan senjata yang dicapai antara Azerbaijan dan Armenia pada November lalu.

“Pekerjaan membangun pusat bersama telah selesai. Pusat bersama gabungan, tentara Turki dan Rusia,” lanjutnya.

Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok

Menteri Pertahanan Turki mengatakan selanutnya, telah membahas masalah pertahanan dan keamanan dengan mitranya dari Azerbaijan Zakir Hasanov melalui telepon.

“Kami percaya bahwa pusat gabungan akan memberikan kontribusi besar bagi kelangsungan gencatan senjata dan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan,” imbuhnya.

Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi telah diduduki oleh etnis Armenia selama hampir tiga dekade.

Berdasarkan perjanjian terkini, Armenia harus memberi Azerbaijan jalur transportasi yang aman melalui wilayahnya ke eksklaf Nakhchivan, yang berbatasan dengan Turki.

Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza

Penjaga perdamaian Rusia juga dikerahkan ke wilayah tersebut berdasarkan kesepakatan. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lavrov: G20 Sambut Baik Perundingan Rusia-AS di Riyadh

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
AS, Rusia Sepakat Bentuk Mekanisme Konsultasi untuk Redakan Ketegangan (foto: Anadolu Agency)
Amerika
Internasional
Internasional
Amerika