Turki-Rusia Putuskan Solusi Kompromi untuk Idlib

Kairo, MINA – Perundingan pejabat militer dan selama lima hari terakhir secara prinsip telah berhasil mencapai langkah kompromi atas masalah di Idlib, harian Al Hayat mengabarkan pada Kamis (6/9) dikutip dari sumber Kementrian Pertahanan Turki, demikian Koran harian Kompas memberitakan dikutip MINA.

Rencana gabungan tiga Negara Suriah, Rusia, Dan Iran yang akan melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Idlib telah membuat keresahan bagi masyarakat international. Hal itu ditakutkan akan menyebabkan terjadinya tragedi kemanusian di wilayah tersebut.

Wilaya Idlib dianggap sebagai pusat pertahanan terakhir oposisi bersenjata yang terletak di barat laut Suriah. Idlib dianggap ditempati oleh 100.000 milisi dari berbagai latar belakang dan ideologi bermoderat bahkan sebagi radikal.

Terdapat 7 butir dari solusi kompromi yang sudah tercapai, diantaranya, pertama wilayah Idlib harus dibersihkan dari keberadaan teroris khusunya kelompok Hayat Tahrir al-Sham dan Turki diberi wewenang untuk melakukan tersebut.

Yang kedua, penempatan polisi militer Rusia  di kota Jisr ash Shugur di Idlib bagian barat dan beberapa tempat strategis di Hama dan Sahel al-Ghab. Wilayah-wilayah tersebut masih di bawah kekusaan milisi oposisis bersenjata dan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad dilarang memasuki wilayah itu.

Ketiga, senjata berat milisi berada di bawah kontrol Turki. Keempat milisi harus menghentikan serangan atas pangkalan udara Rusia di Khmeimin, Latika. Kelima, Pemerintah Damaskus akan mengontrol aktivitas keamanan dan militer.

Butir keenam, Rusia dan Turki akan membuka dan mengontrol jalan internasional antara kota Murk di Hama utara dan pintu gerbang Al-Salama (pintu gerbang antara Suriah dan Turki di Idlib). Yang terakhir adalah di bentuk pusat kerja intelijen Rusia, Iran, dan Turki untuk menetukan poisis milisi-milisi radikal di Idlib dan kemudian digempur.

Pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Iran Hassan Rouhani di Teheran pada Jumat (7/9) sangat di tunggu-tunggu untuk menentukan langkah selanjutnya bagi Idlib. Pertemuan tersebut akan membahas secara inten masa depan Idlib dan Suriah. (T/Sj/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.