Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki-Rusia Sepakati Gencatan Senjata di Suriah, Kecuali Kelompok “Teror”

Rudi Hendrik - Kamis, 29 Desember 2016 - 13:15 WIB

Kamis, 29 Desember 2016 - 13:15 WIB

331 Views

Seorang warga Aleppo Timur duduk di atas puing-puing kehancuran kota. (Foto: AA)

Seorang warga Aleppo Timur duduk di atas puing-puing kehancuran kota. (Foto: AA)

 

Ankara, 29 Rabi’ul Awwal 1438/29 Desember 2016 (MINA) – Turki dan Rusia telah menyepakati ketentuan gencatan senjata di Suriah, menurut media pemerintah Turki, tetapi kesepakatan itu tidak termasuk kelompok yang dianggap “teror”.

Menurut sumber yang berbicara dalam status anonim, gencatan senjata mulai berlaku setelah Rabu (28/12) tengah malam, Anadolu Agency melaporkan.

Namun, katanya, kelompok-kelompok “teror” akan dikecualikan dari perjanjian tersebut. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Baca Juga: Gerakan Perlawanan Lebanon Tembakkan Roket ke Tzuriel Moshav Israel

Kesepakatan ini mengikuti pertemuan antara Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan perwakilan oposisi Suriah di Ankara mengenai pembentukan solusi “permanen” perang Suriah.

Namun menurut laporan kantor berita AP, beberapa kelompok oposisi mengatakan, mereka menunda persetujuan untuk gencatan senjata sampai mereka menerima rincian ketentuan-ketentuannya.

“Rincian gencatan senjata belum disajikan secara resmi ke faksi oposisi, dan tidak ada kesepakatan pada saat ini,” kata AP mengutip seorang pejabat oposisi Suriah.

Pekan lalu, Rusia, Iran dan Turki mengeluarkan deklarasi bersama mendukung upaya perdamaian baru.

Baca Juga: Mantan Menlu Israel Serukan Penghancuran Total Pelabuhan Al-Hudaydah Yaman

Sebelumnya, sebuah awal upaya gencatan senjata pada bulan September 2016 yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Rusia, cepat hancur saat Damaskus terus melakukan pengeboman atas wilayah yang dikuasai oposisi.

Namun bagaimanapun, oposisi Suriah tidak akan setuju jika Presiden Suriah Bashar Al-Assad tetap menjabat. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Arab Saudi Jinakkan 989 Alat Peledak di Yaman

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Internasional
Internasional
Kolom
Internasional