Turki-Rusia Sepakati Gencatan Senjata di Suriah, Kecuali Kelompok “Teror”

Seorang warga Aleppo Timur duduk di atas puing-puing kehancuran kota. (Foto: AA)

 

Ankara, 29 Rabi’ul Awwal 1438/29 Desember 2016 (MINA) – dan telah menyepakati ketentuan gencatan senjata di Suriah, menurut media pemerintah Turki, tetapi kesepakatan itu tidak termasuk kelompok yang dianggap “teror”.

Menurut sumber yang berbicara dalam status anonim, gencatan senjata mulai berlaku setelah Rabu (28/12) tengah malam, Anadolu Agency melaporkan.

Namun, katanya, kelompok-kelompok “teror” akan dikecualikan dari perjanjian tersebut. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Kesepakatan ini mengikuti pertemuan antara Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan perwakilan di Ankara mengenai pembentukan solusi “permanen” perang Suriah.

Namun menurut laporan kantor berita AP, beberapa kelompok oposisi mengatakan, mereka menunda persetujuan untuk gencatan senjata sampai mereka menerima rincian ketentuan-ketentuannya.

“Rincian gencatan senjata belum disajikan secara resmi ke faksi oposisi, dan tidak ada kesepakatan pada saat ini,” kata AP mengutip seorang pejabat oposisi Suriah.

Pekan lalu, Rusia, Iran dan Turki mengeluarkan deklarasi bersama mendukung upaya perdamaian baru.

Sebelumnya, sebuah awal upaya gencatan senjata pada bulan September 2016 yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Rusia, cepat hancur saat Damaskus terus melakukan pengeboman atas wilayah yang dikuasai oposisi.

Namun bagaimanapun, oposisi Suriah tidak akan setuju jika Presiden Suriah Bashar Al-Assad tetap menjabat. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.