Ankara, 27 Shafar 1436/20 Desember 2014 (MINA) – Badan Koordinasi dan Kerjasama Turki (TIKA), membantah memiliki hubungan dengan tiga warga Turki yang baru-baru ini ditahan dan dituduh menjadi mata-mata di Jerman.
“TIKA tidak memiliki kantor di Jerman saat ini,” kata sebuah pernyataan Kepresidenan TIKA, Jumat.
Pernyataan itu juga mengatakan, tuduhan tentang kegiatan mata-mata merupakan tindakan “niat jahat terhadap Republik Turki”, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“TIKA bertujuan untuk memberikan perdamaian dan keamanan sesuai dengan perjanjian internasional, prinsip-prinsip OECD-DAC dan PBB,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Kepresidenan TIKA juga mengatakan, tuduhan yang mengklaim TIKA sedang mencoba merekrut personel intelijen dan menyusun oposisi Suriah adalah “tidak berdasar”.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu sebelumnya mengatakan Jumat, tiga warga Turki itu tidak memiliki hubungan dengan Organisasi Intelijen Nasional Turki, Presidensi Luar Negeri Turki atau masyarakat terkait lainnya.
Cavusoglu mengatakan, para pejabat Jerman memberitahu kepada konsulat Turki dan kasus ini sedang dimonitor.
Pada konferensi pers rutin di Berlin, Jumat, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman, Tobias Plate mengatakan, dia tidak bisa mengomentari kasus ini karena “penyelidikan sedang berlangsung”.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Wakil Juru Bicara Kementerian Kehakiman Jerman juga menolak berkomentar.
“Kantor kejaksaan sedang melakukan penyelidikan,” kata Piotr Malachowski.
Pada Kamis lalu, kantor kejaksaan federal di Jerman mengatakan, mereka menahan tiga orang Turki yang dituduh melakukan kegiatan mata-mata untuk badan intelijen Turki.
Pernyataan tertulis dari kantor mengatakan, Muhammad Taha G (58) dan Goksel G (33) ditahan di Bandara Frankfurt, sementara Ahmet Duran Y (58) ditangkap di rumahnya di North Rhine, Westphalia Utara. (T/P001/R05)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel