Ankara, 24 Shafar 1436/17 Desember 2014 (MINA) – Pemerintah Turki menyerukan hari berkabung nasional sebagai solidaritas untuk Pakistan yang mengalami serangan mematikan terhadap sebuah sekolah.
Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu menyatakan, Rabu (hari ini) akan menjadi hari berkabung nasional setelah serangan militan Taliban di sebuah sekolah di Peshawar, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Saya mengucapkan belasungkawa saya kepada pemerintah Pakistan dan mengutuk keras serangan itu,” kata Davutoglu dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Chad, Kalzeubet Pahimi Deubet di Ankara.
Davutoglu mengatakan, ia berencana berbicara dengan perdana menteri Pakistan, Nawaz Sharif, atas serangan mematikan itu.
Baca Juga: India Dapat Kuota Haji 175.025 Jamaah Pada 2025
Kementerian Luar Negeri Turki juga mengutuk serangan itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
“Kami sangat mengutuk serangan teror ini yang mencederai perdamaian, keamanan dan stabilitas dalam negeri Pakistan,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian, Selasa.
Sekelompok orang bersenjata telah menyerang sebuah sekolah di Peshawar, Selasa, menewaskan 141 orang yang terdiri 132 siswa dan sembilan anggota staf.
Menurut juru bicara militer Pakistan, itu adalah serangan paling mematikan dalam sejarah Pakistan selama 66 tahun. Semua tujuh penyerang juga tewas.
Baca Juga: Dua Hakim Mahkamah Agung Iran Tewas dalam Penembakan di Teheran
Koalisi pejuang milisi Tehrik-e-Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menyebutnya sebagai respon terhadap operasi anti-militan tentara Pakistan di daerah suku Waziristan Utara, yang dimulai pada 15 Juni lalu. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Ditangkap setelah Petugas Grebek Rumahnya