Ankara, MINA – Pemerintah Turki melalui peraturan perbankan dan otoritas pengawas menyetujui operasional bank Islam baru, Emlak Katilim Bankasi, menurut Lembaran Resmi Turki.
Ini menambah jumlah bank Islam, menjadi enam di negara itu, dan merupakan langkah lebih jauh dalam perjalanan Turki untuk menjadi pusat regional keuangan Islam. Gulf Times melaporkan, Rabu, 6 Maret.
Lima bank syariah lainnya adalah Ziraat Bankasi dan Vakif Bank yang dikendalikan oleh negara, yang masing-masing menerima lisensi untuk melakukan perbankan syariah pada 2015 dan 2016.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Lainnya Albaraka Turk, Kuveyt Turk, yang mayoritas dimiliki oleh Kuwait Finance House, serta Turkiye Finans
Ziraat Bankasi adalah pemberi pinjaman milik negara terbesar dan berdiri di bawah kendali dana kekayaan negara Turki, yang diketuai oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan industri perbankan Islam di negara itu.
Per Desember 2018, bank syariah yang ada di Turki – dengan lebih dari 1.100 cabang dan 15.650 karyawan – menghasilkan laba bersih A$ 403 juta dan memiliki aset yang dikelola sekitar $ 39 miliar, yang menyumbang 5,3% dari sektor perbankan di negara itu, data dari Participation Banks Association of Turkey shows.
Hal ini naik dari AS$ 30,2 miliar, atau 4,9%, pada tahun 2017, yang berarti pertumbuhan tahun-ke-tahun sekitar 29%.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Pemerintah telah menetapkan tujuan untuk meningkatkan pangsa aset perbankan yang patuh Syariah menjadi 15% dari total sektor perbankan negara itu pada tahun 2025.
Namun, Emlak Bank bukan pemain yang sepenuhnya baru. Itu telah menjadi bank publik dengan nama Emlak Kredi Bank di Turki sejak 1946. Bank ini mengalami likuidasi pada tahun 2001 oleh regulator perbankan Turki sebagai bagian dari perjanjian dengan Dana Moneter Internasional (IMF) selama krisis perbankan Turki saat itu.
Dengan lisensi baru dan nama yang diubah, Emlak Bank sekarang diharapkan memulai kembali dengan model bisnis baru pembiayaan rumah yang sesuai dengan Syariah, menurut Menteri Keuangan dan Keuangan Turki, Berat Albayrak.
Ada harapan besar bahwa industri perbankan Islam dapat membawa kembali stabilitas bagi perekonomian Turki dan pasar keuangannya yang telah berada dalam mode krisis sepanjang tahun 2018. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)