Ankara, MINA – Presiden Turki Erdogan pada Senin (14/5/2018) menarik duta besarnya dari Tel Aviv dan Washington untuk konsultasi, kata Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag.
Bozdag juga mengatakan, pemerintah Turki menyatakan tiga hari berkabung untuk solidaritas terhadap Palestina dan memperingati para syuhada yang terbunuh dalam serangan mematikan pasukan Israel.
Presiden Erdogan juga mengutuk “tragedi kemanusiaan” di perbatasan Jalur Gaza itu dan menggambarkannya sebagai kekerasan Israel terhadap protes Palestina dan tindakan “genosida”. Anadolu Agency melaporkan.
Puluhan demonstran Palestina terbunuh dan ribuan lainnya terluka oleh pasukan tentara Israel yang dikerahkan di sepanjang perbatasan Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
“Israel adalah negara teroris,” kata Erdogan, berbicara di hadapan para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Turki di London.
“Kami akan terus berdiri dengan orang-orang Palestina dengan tekad,” lanjutnya.
“Kami tidak akan membiarkan hari ini menjadi hari Muslim dunia kehilangan Yerusalem. Ini tragedi kemanusiaan, genosida, tidak peduli dari mana asalnya, baik Israel atau Amerika Serikat”, ujarnya.
Presiden Turki itu menambahkan bahwa “demonstrasi besar-besaran” akan diadakan di Istanbul pada Jumat pertama Ramadhan atas kekerasan di Palestina.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Ia juga mengatakan, Bulan Sabit Merah Turki akan memberikan bantuan kemanusiaan ke rumah sakit – rumah sakit di Jalur Gaza.
Puluhan ribu warga Palestina berkumpul di perbatasan timur Jalur Gaza, dan ribuan lainnya di sekitar Yerusalem sejak Senin dini hari untuk mengambil bagian dalam protes yang ditujukan guna memperingati Hari Nakbah dan memprotes relokasi Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. (T/RS2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan