Shanghai, 4 Syawwal 1437/9 Juli 2016 (MINA) – Menteri Ekonomi Turki Nihat Zeybekci menggarisbawahi nilai perdamaian dan keamanan dunia bagi perekonomian global selama pertemuan G20 yang diselenggarakan di Cina pada Sabtu (9/7).
“Tidak mungkin bagi kita untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, atau perdagangan, atau peningkatan investasi tanpa komponen fundamental,” kata Zeybekci, menekankan “pentingnya perdamaian dunia dan keamanan dalam pengertian ini”.
Dalam pidatonya pada tema “Penguatan Perdagangan dan Mekanisme Investasi G20”, ia menarik perhatian bagaimana ketidakstabilan ekonomi global terus terjadi, serta bagaimana tren negatif ini mempengaruhi pertumbuhan perdagangan internasional dan meningkatnya investasi asing langsung.
Dia menggarisbawahi bahwa selama kepresidenan Turki di G20 tahun lalu, yang diasumsikan oleh Cina pada Desember, telah diadopsi agenda komprehensif termasuk kedua isu perdagangan dan investasi. Demikian Anadolu Agency memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Turki, meninggalkan banyak negara maju dan berkembang, pertumbuhan mencapai 4 persen pada tahun 2015 dan 4,8 persen pada kuartal pertama 2016,” ungkapnya di Pertemuan Menteri Perdagangan G20 di Shanghai. “Namun, pada tingkat global, kita tidak bisa mencapai refleksi menggembirakan yang sama.”
Zeybekci menambahkan bahwa jika seimbang, kuat dan berkelanjutan, pertumbuhan itu harus dikejar, investasi harus ditingkatkan dan lapangan kerja baru diciptakan.
“Kita harus memfasilitasi perdagangan melalui inisiatif bilateral dan multilateral,” katanya. “Terutama untuk perusahaan kami yang kecil dan menengah, kita harus memastikan akses ke mekanisme pembiayaan perdagangan.”
Pertemuan tingkat menteri yang dimulai Sabtu, sedang diselenggarakan oleh kota terbesar di Cina sebelum KTT G20 yang direncanakan akan diadakan di kota timur Hangzhou pada 4 dan 5 September. (T/P001/R05)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)