Amsterdam, 28 Rabi’ul Akhir 1437/7 Februari 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Sabtu (6/2), negaranya akan tetap membuka perbatasan untuk para pengungsi Suriah, dan menambahkan bahwa 5.000 dari mereka telah diizinkan masuk ke Turki.
“Sebanyak 50.000 lainnya, menjadi 55.000, sedang dalam perjalanan dan kita tidak bisa meninggalkan mereka di sana,” katanya dari ibukota Belanda, Amsterdam, setelah mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Uni Eropa. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Puluhan ribu pengungsi Suriah telah berkumpul di dekat persimpangan perbatasan dengan Turki setelah melarikan diri dari serangan besar-besaran pemerintah Suriah di Aleppo yang dikuasai oposisi.
Gubernur provinsi Kilis, Suleyman Tapiz mengatakan, di perbatasan dengan Suriah, ribuan pengungsi Suriah tiba dekat kota Kilis dalam 48 jam terakhir dan ditampung di kamp-kamp perbatasan di sisi Suriah.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Tapiz mengatakan kepada wartawan di perbatasan Oncupinar dekat Kilis, sekitar 70.000 orang Suriah diperkirakan akan datang jika serangan udara Rusia dan kemajuan militer pemerintah Suriah terus terjadi di Aleppo.
Dia mengatakan, para pengungsi telah diberikan makanan, selimut dan tenda. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan