Turki Tidak Akan Patuhi Sanksi AS Terhadap Iran

Ankara, MINA – Setelah mengadakan pertemuan dengan Parlemen, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan, “Kami tidak memenuhi sanksi terhadap . Karena pendapat kami adalah bahwa sanksi ini bertujuan untuk menghancurkan keseimbangan dunia.”

Erdogan menekankan bahwa terhadap Iran bertentangan dengan hukum dan diplomasi internasional. Media setempat Yeni Safak melaporkan pada Selasa (6/11).

“Sanksi ini bertujuan untuk menghancurkan keseimbangan dunia,” kata Erdogan

“Kami tidak ingin hidup di dunia imperialis,” tambahnya.

Iran telah mampu menjual minyak sebanyak yang dibutuhkan meskipun ada tekanan AS, demikian Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri mengatakan.

AS pada Senin (5/11) mengeluarkan sanksi yang menargetkan sektor minyak, perbankan dan transportasi Iran dan mengancam lebih banyak tindakan lainnya.

Menghadapi Washington, Teheran menyebut akan menentang perang ekonomi itu.

Aksi AS itu adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengekang program rudal dan nuklir Teheran dan mengurangi pengaruh Iran di Timur Tengah. Terutama kedekatan dukungannya terhadap Suriah, Yaman dan Lebanon.

Akibat sanksi AS, dapat menargetkan sumber pendapatan utama Iran  dari ekspor minyak serta sektor keuangannya, membuat 50 bank Iran dan anak perusahaan mereka terlarang ke luar negeri dan kehilangan akses ke sistem keuangan AS.

“Amerika Serikat terus-menerus mengatakan mereka akan mengurangi penjualan minyak Iran sampi ke titik nol, tetapi saya harus mengatakan bahwa sejauh ini, kami telah mampu menjual jumlah minyak yang dibutuhkan,” kata kantor berita Tasnim mengutip perkataan Jahangiri.

Washington mengumumkan sanksi baru pada hari Senin menargetkan sektor energi dan keuangan Iran bersama dengan industri pelayarannya.

Lebih dari 700 individu, entitas, pesawat terbang, dan kapal masuk daftar hitam, termasuk 50 bank Iran dan anak perusahaan domestik dan asing mereka.

Pemerintah AS memberi waktu kepada Cina, Yunani, India, Turki, Italia, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan pembebasan 180 hari untuk mengimpor minyak Iran, untuk mengurangi kekhawatiran penurunan pasokan di pasar global setelah sanksi diberlakukan. (T/RS2/P1

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.