Washington, MINA – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyuarakan ketidaksenangan negaranya tentang zona aman yang telah direncanakan di Suriah utara.
“Kami tidak puas dengan keadaan saat ini dan kami telah mengatakannya kepada Amerika, jelas,” kata Cavusoglu kepada wartawan di New York, Jumat (27/9), seperti dikutip dari Anadolu.
Cavusoglu mengatakan bahwa zona aman harus memiliki pusat operasi dan patroli bersama, harus membersihkan area dari teroris dan membangun fasilitas bagi warga.
Rencana itu, kata dia, juga harus memastikan kembalinya pengungsi Suriah.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Ini adalah masalah keamanan nasional bagi kami karena kelompok-kelompok teror di sini menimbulkan ancaman bagi Turki,” ujar Cavusoglu.
Dia juga memperingatkan bahwa Turki kemungkinan menghadapi ancaman yang lebih besar jika kelompok-kelompok teror tidak dimusnahkan dari wilayah tersebut.
Turki sudah lama memperjuangkan gagasan zona aman bebas teroris di Suriah dan menekankan pembersihan wilayah itu dari teroris YPG/PKK, serta memukimkan kembali migran Suriah yang saat ini berada di Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berulang kali mengatakan bahwa Ankara akan melakukan operasi sendiri untuk membangun zona aman di Suriah utara jika pembicaraan dengan Amerika Serikat tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Pada 7 Agustus, pejabat militer Turki dan AS sepakat untuk mendirikan zona aman di Suriah utara dan mengembangkan koridor perdamaian untuk memfasilitasi pergerakan warga Suriah yang ingin kembali ke rumah mereka. (T/RS3/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza