Ankara, MINA – Turki pada Selasa (14/7) dengan tegas menolak kecaman Uni Eropa atas keputusannya untuk mengubah Hagia Sophia kembali menjadi masjid.
“Turki menolak kata-kata kecaman yang digunakan oleh UE atas perubahan Hagia Sophia kembali menjadi masjid,” kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu dalam pertemuan dengan Menlu Malta di ibu kota Ankara.
“Seperti yang saya nyatakan sebelumnya, jika Josep Borell, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, mengatakan akan lebih baik jika tidak terbuka. Saya menghormatinya,” ujarnya. Seperti disebutkan Anadolu Agency.
“Jika dia mengatakan, akan lebih baik jika tetap sebagai museum. Saya juga menghargai itu. Namun, kami menolak kata mengecam,” kata Cavusoglu.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Di Spanyol, ada beberapa masjid yang diubah menjadi gereja. Jadi sekarang akankah kita katakan ke Spanyol, ubah itu kembali menjadi masjid, kami mengecammu?” katanya, merujuk kepada warisan Moor selama 800 tahun di Spanyol.
“Ini adalah masalah hak-hak kedaulatan Turki,” jelasnya.
Pada hari Jumat (11/7), pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang telah mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk digunakan kembali sebagai masjid setelah jeda 85 tahun.
Sebelum 1934, Hagia Sophia telah menjadi masjid selama hampir 500 tahun. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan