Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki Tunjuk Duta Besar untuk Israel setelah Absen Dua tahun

sri astuti - Selasa, 15 Desember 2020 - 05:29 WIB

Selasa, 15 Desember 2020 - 05:29 WIB

10 Views

Ankara, MINA – Turki telah menunjuk duta besar baru untuk Israel setelah absen selama dua tahun, menurut laporan Al Monitor.

Pada Mei 2018, Ankara menarik utusannya karena serangan mematikan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang diblokade kemudian memprotes keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, AlJazeera melaporkan, Senin (14/12).

Penunjukkan Ufuk Ulutas sebagai Duta Besar Turki yang baru adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan hubungan dengan pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden yang akan datang.

Ulutas, yang digambarkan sebagai “sangat halus”, “sangat pintar” dan “sangat pro-Palestina” oleh sumber-sumber yang dikutip dalam laporan tersebut, mempelajari politik Ibrani dan Timur Tengah di Universitas Ibrani di Yerusalem.

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Dia juga seorang ahli tentang rival regional Israel, Iran, tetapi bukan seorang diplomat karir.

Turki pertama kali memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada 2010 setelah 10 aktivis Turki pro-Palestina dibunuh oleh pasukan komando Israel yang menaiki armada milik Turki yang mencoba mengirimkan bantuan dan mematahkan blokade maritim Israel selama bertahun-tahun di Gaza.

Mereka memulihkan hubungan pada 2016, tetapi hubungan memburuk lagi pada 2018 setelah pemindahan kedutaan AS.

Penunjukan Ulutas juga dilakukan ketika sejumlah negara Arab Bahrain, Maroko, Sudan dan Uni Emirat Arab setuju untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas

Kepemimpinan Palestina telah mengecam kesepakatan tersebut sebagai pengkhianatan berat oleh negara-negara Arab yang semakin merusak upaya Palestina untuk mencapai penentuan nasib sendiri.

Awal tahun ini, Trump mengusulkan apa yang disebut rencana Timur Tengah yang sangat disukai Israel dan dengan tegas ditolak oleh Palestina.

Baik proposal Trump maupun kesepakatan normalisasi baru-baru ini telah dikritik oleh turki-recep-tayyip-erdogan/">Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang telah memposisikan dirinya sebagai pendukung setia perjuangan Palestina di dunia Muslim. (T/R7/R1)

 

Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Rekomendasi untuk Anda