Ankara, 27 Rabi’ul Awwal 1438/27 Desember 2016 (MINA) – Turki menyoal kurangnya dukungan udara dari pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) atas operasinya mengusir kelompok militan Islamic State (ISIS/Daesh) dari Al-bab, sebuah kota penting di Suriah barat laut.
Ibrahim Kalin, juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, hari Senin (26/12) mengatakan, pasukan koalisi perlu mewujudkan tanggungjawab mereka khususnya dalam memberi dukungan udara.
“Pihak-pihak tertentu, yang kerap mengkritik Turki dalam memerangi ISIS, tidak memberikan dukungan yang diperlukan dalam perjuangan kami melawan ISIS di Azez, Jarablus, Dabiq, dan Al Bab. Sikap mereka tidak bisa diterma,” ujar Kalin seperti dilansir laman harian Hurriyet.
“Kami ingin menegaskan kembali bahwa koalisi internasional perlu menunaikan kewajiban-kewajiban mereka, khususnya dalam memberikan dukungan udara,” jkata Kalin.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Kalin membuat komentar dalam menanggapi laporan media bahwa sekitar 700 pelaku bom bunuh IS telah pindah dari Kota Raqqa ke Al-Bab.
Sejak Turki melancarkan operasi besar di Suriah hampir empat bulan lalu, pasukan negara itu berhasil merebut wilayah yang luas di sekitar perbatasan dari kekuasaan ISIS maupun militan Kurdi.
Kalin mengungkapkan sekitar 1.900 kilometer persegi di utara Suriah telah dibersihkan dari ISIS sebagai bagian dari Operasi Perisai Efrat. “Selama sepekan terakhir, ratusan target ISIS telah dieliminasi, dan 226 milisi ISIS telah tewas,” ujarnya.
Laman VOA melaporkan sedikitnya 16 tentara Turki tewas dalam pertempuran di Al-Bab pekan lalu dan tentara ke-17 Turki tewas pada Senin (26/12) akibat luka-luka yang dideritanya. (R11/RS1)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Miraj Islamic News Agency/MINA
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina