Ankara, 9 Jumadil Akhir 1436/29 Maret 2015 (MINA) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan membahas konflik di Yaman dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz.
“Masyarakat internasional prihatin atas peristiwa yang terjadi di Yaman dan mengatakan, kesatuan, keamanan dan stabilitas negara itu berisiko,” kata Erdogan, demikian World Bulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Ahad.
Raja Salman berbagi informasi dengan Presiden Turki tentang operasi militer dan serangan udara yang dilancarkan Arab Saudi dan sekutu Arab terhadap posisi Houthi di Yaman.
“Yaman telah dalam kekacauan sejak September lalu, ketika para militan Houthi menyerbu ibukota Yaman, Shanaa. Mereka telah berusaha untuk memperluas pengaruh mereka ke bagian lain negara,” kata Salman.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Lima negara Teluk telah membentuk koalisi, di antaranya, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Qatar dan Kuwait.
Koalisi itu dibentuk untuk memulai operasi pembersihan milisi Houthi yang menguasai Shanaa atas permintaan Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi untuk melindungi Yaman dari agresi Houthi.
Beberapa negara Teluk menuding, Iran mendukung pemberontakan Houthi di Yaman. (T/P011/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza