Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TURKI-INGGRIS SEPAKAT BLOKIR ALIRAN PEJUANG ASING KE SURIAH

Rudi Hendrik - Rabu, 10 Desember 2014 - 22:20 WIB

Rabu, 10 Desember 2014 - 22:20 WIB

499 Views

Perdana Menteri Turki dan Inggris, Ahmet Davutoglu dan David Cameron dalam konferensi bersama di Ankara, Selasa (9/12). (Foto: AA)

TURKI-INGGRIS-300x203.jpg" alt="Perdana Menteri Turki dan Inggris, Ahmet Davutoglu dan David Cameron dalam konferensi bersama di Ankara, Selasa (9/12). (Foto: AA)" width="300" height="203" /> Perdana Menteri Turki dan Inggris, Ahmet Davutoglu dan David Cameron dalam konferensi bersama di Ankara, Selasa (9/12). (Foto: AA)

Ankara, 17 Safar 1436/10 Desember 2014 (MINA) – Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu dan timpalannya dari Inggris David Cameron, Selasa malam, menyatakan tekad bersama untuk  memperkuat kerja sama bilateral dan berbagi data intelijen guna mencegah aliran pejuang asing ke Suriah.

Dalam konferensi pers bersama di Ankara, Davutoglu menjelaskan kebijakan Turki mengenai pejuang yang melalui perbatasannya.

Turki tidak pernah dan tidak akan pernah mentolerir transit pejuang asing melalui tanah Turki atau kehadiran mereka di Suriah,” kata Perdana Menteri Turki, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Cameron yang tiba di Ankara Selasa malam, menyerukan pembagian data intelijen yang lebih antara kedua negara untuk memblokir aliran pejuang asing, termasuk warga negara Inggris yang pergi ke Suriah untuk berjuang bersama kelompok pejuang ISIS.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

“Kita harus bertukar informasi lebih lanjut, kita harus lebih bekerjasama,” kata Cameron.

Perdana Menteri Inggris menyoroti bahaya para pejuang asing asal negaranya dan mengatakan para pejuang dapat menjadi ancaman ketika pulang ke Inggris.

“Kita harus bekerja keras karena orang-orang yang bepergian, baik dari Inggris atau di tempat lain, kadang-kadang dari Turki ke Suriah dan Irak. Mereka adalah orang-orang yang mengancam kami ketika kembali ke nergaranya dan sebagainya. Kami harus melakukan segala sesuatu yang kami bisa,” katanya.

Sebuah laporan yang dirilis pada bulan Oktober lalu oleh Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi di King College, London, menyebutkan sebanyak 23 pejuang ISIS berkebangsaan Inggris telah tewas di Suriah dan Irak.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Pemerintah Inggris mengklaim hingga 500 warga Inggris telah melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mengambil bagian dalam pertempuran di Suriah, dan setidaknya 218 telah pulang ke Inggris.

Perdana Menteri Inggris juga menekankan, Turki dan Inggris memerangi musuh yang sama. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Asia
Internasional
Internasional
Asia