Teheran, 26 Shafar 1436/19 Desember 2014 (MINA) – Dalam kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu ke Iran, Menlu Iran menyatakan, kedua negara menginginkan perdamaian ditetapkan secepatnya di Suriah tanpa campur tangan asing.
Dalam konferensi pers bersama di Teheran, Rabu (17/12), Mohammad Javad Zarif mengatakan, meskipun Iran dan Turki memiliki perbedaan sikap tentang Suriah, tapi keduanya bekerja sama untuk menemukan solusi damai di Suriah, Daily Sabah yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kita semua menginginkan perdamaian ditetapkan secepatnya di Suriah tanpa campur tangan asing,” kata Cavusoglu.
Kunjungan Cavusoglu menyorot pertentangan pandangan tentang perang Suriah, di mana kedua negara mengatakan diperlukan dialog untuk menutup kesenjangan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kunjungan Menlu Turki itu dilakukan di saat Perdana Menteri Suriah Wael Al-Halaqi berada di Teheran untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Iran.
Namun Cavusoglu mengatakan, pemerintahan Bashar Al-Assad telah kehilangan legitimasinya. “Rezim (Bashar) Assad telah kehilangan legitimasinya,” katanya.
Iran adalah pendukung utama Presiden Assad di Suriah, mengirim uang dan penasihat militer ke Damaskus serta mendukungnya secara politik dalam menghadapi oposisi internasional yang luas.
Cavusoglu mencatat, kerjasama antara Iran dan Turki akan terus dilakukan untuk menstabilkan pemerintahan Suriah dan wilayahnya. (T/P001/R05)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata