Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turkiye akan Buka Perbatasan dengan Suriah untuk Pulangkan Pengungsi

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 14 menit yang lalu

14 menit yang lalu

3 Views

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam upacara pembukaan tahun akademik 2024-2025 di Ankara, Selasa, 8 Oktober 2024. (Foto: Anadolu)

Ankara, MINA – Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin (9/12) berjanji akan membuka kembali pos perbatasan di selatan Turkiye dengan Suriah untuk membantu pemulangan pengungsi setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan.

“Untuk memperlancar lalu lintas di perbatasan, kami akan membuka gerbang perbatasan Yayladagi.” Erdogan mengumumkan, mengacu pada penyeberangan di bagian barat perbatasan yang ditutup pada tahun 2013. Anadolu melaporkan.

Turkiye yang berbatasan panjang dengan Suriah, merupakan rumah bagi sekitar tiga juta pengungsi yang melarikan diri dari negara mereka setelah pecahnya perang pada 2011, dengan ratusan orang ingin menyeberangi perbatasan setelah Assad digulingkan.

“Angin kencang perubahan di Suriah akan bermanfaat bagi semua warga Suriah, terutama para pengungsi. Seiring dengan stabilitas Suriah, pemulangan sukarela akan meningkat dan kerinduan warga Suriah selama 13 tahun akan tanah air mereka akan berakhir,” kata Erdogan.

Baca Juga: Netanyahu Klaim Dataran Tinggi Golan akan Jadi Milik Israel Selamanya

Erdogan mengklaim Turkiye tidak berniat memperluas jangkauannya ke Suriah, dengan operasi lintas perbatasannya semata-mata ditujukan untuk melindungi negara dari “serangan teroris.”

Turkiye tidak mengincar wilayah negara lain. Satu-satunya tujuan operasi lintas perbatasan kami adalah menyelamatkan tanah air kami dari serangan teroris,” mengacu pada serangan yang menargetkan YPG yang dipimpin Kurdi di Suriah timur laut.

Sejak 2016, Turkiye telah melakukan operasi berulang kali terhadap pasukan Kurdi di wilayah tersebut, dan mendapatkan pijakan di distrik perbatasan.

Ankara mengklaim tujuannya adalah untuk menyingkirkan militan Kurdi, khususnya YPG (Unit Perlindungan Rakyat) yang didukung AS.

Baca Juga: Inggris Berencana Hapus HTS dari Daftar Teroris

Namun, Ankara melihat YPG sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun di dalam wilayah Turkiye dan juga ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa.

Erdogan menyatakan Turkiye akan mengawasi kedua organisasi tersebut dengan saksama dan tidak akan membiarkan mereka mengeksploitasi kerusuhan di Suriah. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Gempur Suriah di Tengah Upaya Oposisi Bentuk Pemerintahan Baru

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
MINA Preneur
Indonesia
Internasional