Riyadh, MINA – Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan mendesak negara-negara Islam untuk memboikot partisipasi Israel dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan digelar September mendatang.
Seruan itu ia sampaikan dalam pertemuan para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi, Senin (25/8). Rapat tersebut membahas tiga agenda utama, yaitu menghentikan perang, mendorong respons persatuan umat Islam, serta mengerahkan komunitas internasional.
“Kita harus menyerukan upaya kita dalam mempertahankan dan memperluas momentum pengakuan Negara Palestina sekaligus meluncurkan inisiatif di PBB untuk keanggotaan Palestina dan menangguhkan partisipasi Israel di Majelis Umum,” kata Fidan, dikutip Middle East Eye.
Menurut Fidan, penangguhan Israel dari Sidang Majelis Umum akan menjadi preseden penting dalam diplomasi internasional. Ia menegaskan, Piagam PBB Pasal 5 dan 6 membuka ruang bagi penangguhan atau pengusiran anggota jika terbukti konsisten melanggar prinsip-prinsip PBB.
Baca Juga: Iran dan Irak Desak Negara-negara Muslim Ambil Tindakan Cepat Hentikan Blokade Israel
Meski demikian, langkah itu tidak mudah mengingat Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, memiliki hak veto sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Namun, Fidan menekankan masih ada celah diplomatik, mengingat pada September 1974 Komite Kredensial PBB pernah menolak kredensial Afrika Selatan karena persoalan apartheid, sebelum Majelis Umum mengeluarkan Resolusi 32017 yang mendesak peninjauan ulang keanggotaan negara itu.
Situasi Israel saat ini dinilai serupa dengan apartheid Afrika Selatan. Banyak pakar dan komunitas internasional menyebut Israel telah melanggar Piagam PBB, melakukan kejahatan perang, serta kejahatan terhadap kemanusiaan.
Di bawah pemerintahan Benjamin Netanyahu, militer Israel terus membunuh warga sipil Palestina secara brutal, menggempur fasilitas umum, dan memblokade masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Hal itu memicu bencana kemanusiaan berkepanjangan di wilayah tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Demo di Depan Kedubes AS di Nouakchott, Mauritania Tuntut Akhiri Genosida