Turkiye Katakan ‘Tidak Perlu Minta Izin’ untuk Operasi Milter di Suriah

Ankara, MINA – Turkiye memperingatkan bahwa mereka tidak memerlukan izin siapa pun untuk melakukan serangan operasi militer baru terhadap tersangka militan Kurdi di Suriah.

Komentar dari Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu muncul pada Kamis (21/7), dua hari setelah pertemuan puncak di Teheran, di mana Rusia dan Iran membahas operasi militer baru yang diusulkan Turki di Suriah utara.

“Kami bertukar pikiran, tetapi kami tidak pernah bertanya dan kami tidak pernah meminta izin untuk operasi militer kami,” kata Cavusoglu dalam wawancara yang disiarkan televisi, Nahar Net melaporkan.

“Kami tidak akan meminta izin kepada siapa pun dalam perang melawan terorisme. Itu bisa terjadi suatu malam, tiba-tiba,” katanya, merujuk pada dimulainya operasi militer baru.

Komentar tersebut menggemakan peringatan berbulan-bulan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan tentang Turkiye yang akan segera meluncurkan operasi darat baru di Suriah.

Serangan itu akan menjadi yang kelima sejak 2016.

Sebagian besar operasi sebelumnya menargetkan militan Kurdi yang dihubungkan oleh Ankara ke kelompok yang telah melakukan pemberontakan selama beberapa dekade melawan negara Turki.

Baik Rusia dan Iran memiliki pasukan atau milisi di daerah-daerah yang disebutkan, mungkin saja akan menjadi target serangan baru Turki.

Rusia dan Iran adalah pendukung kuat pemerintah Suriah selama konflik negara itu, sementara Turkiye mendukung oposisi. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.