Ankara, MINA – Turki hari Selasa (7/5) mengatakan serangan ke Rafah tidak hanya akan berdampak pada wilayah tersebut tetapi juga seluruh dunia, dan mendesak Israel untuk “segera menarik diri” dari perbatasan Rafah di sisi Gaza.
“Status quo di Rafah dan di perbatasan harus dipulihkan tanpa penundaan lebih lanjut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Oncu Keceli di X. Anadolu melaporkan.
“Setelah Hamas menyetujui proposal gencatan senjata di Gaza, serangan Israel terhadap Rafah menunjukkan pemerintahan Netanyahu tidak bertindak dengan niat baik,” tambahnya.
“Di tengah perkembangan positif dalam mengakhiri kehancuran dan pembantaian di Gaza, meningkatnya serangan Israel terhadap Rafah sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintahan Netanyahu tidak bertindak dengan itikad baik,” ujar Keceli.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Israel mengambil kendali operasional penyeberangan Rafah di sisi Gaza, setelah Senin (6/5) malam pesawat tempur mereka menggempur rumah-rumah penduduk.
Pada hari Senin, pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina di Rafah timur, sebuah langkah yang secara luas dipandang sebagai awal dari serangan Israel yang telah lama dikhawatirkan terhadap kota tersebut, yang merupakan rumah bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina.
Hampir 34.800 warga Palestina gugur dalam serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak Oktober lalu, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Selasa.
Israel juga dituduh melakukan genosida dalam kasus yang sedang berlangsung di Mahkamah Internasional.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Keputusan sementara pada bulan Januari mengatakan “masuk akal” bahwa Israel melakukan genosida di Gaza dan memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan tersebut dan mengambil tindakan untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di sana.[]
Mi’’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya