Istanbul, MINA – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Rabu (27/11), menyatakan kesiapan negaranya untuk berkontribusi dalam segala hal untuk menghentikan pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza, dan menetapkan gencatan senjata yang langgeng.
Dalam pidatonya di pertemuan kelompok parlemen Partai AK Turkiye, Erdogan juga menyambut baik perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon yang mulai berlaku pagi ini.
“Kami berharap semua pihak, terutama Israel, untuk sepenuhnya memenuhi tanggung jawab mereka dalam menjaga ketenangan di kawasan,” kata Erdogan.
Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi, terbaru, jumlah korban tewas Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 44.249 kematian yang dilaporkan, dengan tambahan 104.746 orang mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Rusia Kuasai Pusat Kota Kurakhovo, Garis Depan Ukraina
Gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, yang ditengahi dengan upaya diplomatik Amerika Serikat dan Prancis, mulai berlaku Rabu ini pada pukul 4 pagi waktu setempat (02.00GMT).
Hezbollah memulai serangkaian serangan rudal balistik, roket, dan pesawat nirawak terhadap Israel Oktober lalu untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Gaza dan menekan Israel agar melakukan gencatan senjata di daerah kantong pantai yang terkepung itu.
Sementara perang lintas perbatasan terus berlanjut, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh negara Mediterania kecil itu terhadap apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah pada akhir September. Invasi darat diluncurkan pada 1 Oktober.[]
Baca Juga: Jaksa ICC Ajukan Surat Perintah Penangkapan Kepala Junta Myanmar
Mi’raj News Agency (MINA)