Turkiye Tolak Usul AS Kirim Sistem Pertahanan S-400 Rusia Miliknya ke Ukraina

Sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. (Foto: Menteri Pertahanan Turkiye/Anadolu Agency)

Istnabul, MINA – “Washington pernah mengusulkan agar mengirim ke sistem pertahanan rudal S-400 yang dibelinya dari Rusia, tetapi kami menolak,” kata Menteri Luar Negeri Turkiye, Mevlut Cavusoglu.

Dikutip dari MEMO, Senin (8/5), Cavusoglu mengatakan hal ini karena mengklaim sistem S-400 telah menyebabkan AS mengecualikan Türkiye dari program jet tempur F-35 AS.

AS mengusulkan kepada Turkiye untuk memberikan kontrol sistem S-400 kepada AS atau negara lain, termasuk Ukraina untuk melawan pasukan Rusia.

“AS meminta kami untuk mengirim S-400 ke Ukraina, dan kami mengatakan tidak,” katanya.

Cavusoglu mengatakan proposal tersebut tidak dapat diterima karena AS berusaha melanggar kedaulatan Turki.

Pejabat Turki telah berulang kali mengatakan bahwa negaranya membeli S-400 untuk masalah keamanan nasional dan tidak ada negara lain yang berhak mengganggu hal ini.

Baca Juga:  Arab Saudi Umumkan Aturan Baru Penyelenggaraan Ibadah Haji

Pada 2017, ketika upaya berlarut-larut untuk membeli sistem pertahanan udara dari AS terbukti sia-sia, Turkiye menandatangani kontrak dengan Rusia untuk memperoleh sistem S-400 yang canggih.

Para pejabat AS menyatakan menentang dengan mengklaim S-400 tidak akan kompatibel dengan sistem NATO.

Turkiye, bagaimanapun, menekankan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak menimbulkan ancaman bagi sekutu-sekutu NATO atau persenjataannya.

Ankara telah berulang kali mengusulkan pembentukan komisi untuk mengklarifikasi masalah tersebut.

Ditanya tentang kembali ke program F-35, Cavusoglu mengatakan Ankara tidak ingin kembali ke program tersebut tetapi ingin Washington mengembalikan uang yang telah dibayarkan untuk jet tempur itu, karena jetnya tidak pernah dikirimkan.

Baca Juga:  BBM di Radio Silaturahim: Intifada Intelektual di Kampus-Kampus AS

“Ankara sekarang memproduksi pesawat tempur nasional kami sendiri,” jelasnya.

Namun begitu Cavusoglu menekankan Turkiye juga tetap ingin meningkatkan hubungan dengan AS dan bahwa mekanisme yang diperlukan telah ditetapkan untuk tujuan ini.

Turkiye juga ingin membeli jet F-16 dan peralatan modernisasi dari AS, meski permintaan tersebut tidak berjalan secepat yang seharusnya.

Kesepakatan sudah dicapai  pada Oktober 2021, senilai AS$6 miliar  mencakup 40 jet dan kit modernisasi untuk 79 pesawat tempur yang sudah dimiliki Angkatan Udara Turki saat ini. (T/B03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.