Ankara, MINA – Turkiye menolak permintaan Presiden Israel Isaac Herzog untuk menggunakan wilayah udaranya bagi penerbangan pejabat pendudukan itu untuk menghadiri KTT iklim COP29 di Baku, ibu kota Azerbaijan.
Dilansir dari TRT World, Senin (18/11), para pejabat Turkiye mengonfirmasi bahwa otoritas Israel mengajukan permintaan agar pesawat Herzog melintasi wilayah udara Turkiye dalam perjalanan menuju Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-29. Namun, otoritas Turkiye menolak permintaannya.
Pada Sabtu (16/11), Herzog membatalkan partisipasinya dalam konferensi tersebut, dengan alasan “masalah keamanan,” menurut pernyataan dari kantornya.
Hubungan antara Turkiye dan Israel telah memburuk sejak dimulainya serangan Israel yang menghancurkan terhadap Gaza, menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Oktober 2023.
Baca Juga: Rusia Inginkan Perdamaian Jangka Panjang dengan Ukraina
Serangan gencar yang sedang berlangsung sejauh ini telah menewaskan hampir 43.800 orang dan membuat daerah kantong itu tidak layak dihuni.
Sekitar 90 persen penduduk wilayah tersebut telah meninggalkan rumahnya, dan banyak yang mengungsi beberapa kali.
Menurut penilaian PBB, serangan Israel juga telah merusak atau menghancurkan sekitar dua pertiga rumah dan bangunan lain di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di daerah kantong yang diblokade tersebut. []
Baca Juga: Albanese, Pelapor Khusus PBB Kecam Pembersihan Etnis Israel di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)