Ankara, MINA – Turkiye telah mengajukan tuntutan terhadap 20 orang yang dituduh mata-mata badan intelijen Israel Mossad. Jaksa menuntut hukuman penjara masing-masing mulai dari 19 hingga 45 tahun.
Jaksa menuduh para terdakwa, yang 16 di antaranya sudah ditangkap, terlibat dalam spionase atas nama Mossad terhadap warga negara asing yang tinggal di Turkiye. Menurut dakwaan, Mossad merekrut para terdakwa melalui iklan “buruh yang dicari” di media sosial dan aplikasi perpesanan. Anadolu Agency melaporkan, Ahad (15/9).
Jaksa mengklaim para terdakwa mengumpulkan dan berbagi informasi rahasia, termasuk alamat dan foto warga Palestina dan individu yang berafiliasi dengan Hamas, dengan petugas intelijen Israel. Dakwaan tersebut menunjukkan bahwa informasi ini berpotensi digunakan untuk operasi di masa mendatang, termasuk eksekusi atau penculikan.
Para terdakwa diduga telah menerima pembayaran atas jasa mereka melalui transfer mata uang kripto dan transfer uang internasional, metode yang dilaporkan digunakan oleh kelompok teroris.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Seorang terdakwa, Amal Sallami Ep Siala, mengatakan awalnya ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari Jerman yang menawarkan uang untuk pekerjaannya.
Ia mengatakan membuat beberapa video uji coba dan kemudian mendapat tugas dari orang lain, termasuk merekam Masjid Sulaymaniyah di Istanbul dan mengambil foto kompleks apartemen di kota tersebut.
Siala juga mengatakan bahwa ia menyiapkan dan mengirim laporan tentang perusahaan telepon seluler mana yang menyediakan layanan yang lebih baik. Mengklaim bahwa ia bahkan tidak tahu apa itu Mossad, Siala mengatakan melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya untuk mendapatkan uang, bukan untuk tujuan spionase.
Terdakwa lainnya, Hazem Mounir Amin Elgayyar, dilaporkan bekerja di direktorat kesehatan di Istanbul dan diduga berbagi informasi dengan intelijen Israel tentang warga Palestina yang terluka dalam perang Israel selama berbulan-bulan di Gaza, yang dibawa ke Turkiye untuk perawatan medis.
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini
Dakwaan tersebut menggolongkan pelanggaran yang dituduhkan sebagai “spionase politik atau militer”. Sidang akan dimulai pada bulan November.
Dua pekan lalu, Kepolisian Istanbul menangkap Liridon Rexhepi, yang diidentifikasi oleh Organisasi Intelijen Nasional Turkiye (MIT) sebagai Kepala Jaringan Keuangan Mossad di Turkiye.
Pada bulan Juli, MIT mengatakan mereka telah mengungkap jaringan “hantu” yang luas, yang terdiri dari puluhan agen yang bekerja untuk Mossad, sementara pada bulan Januari agen intelijen Turkiye mengatakan mereka melakukan operasi terhadap Mossad di delapan kota di seluruh negeri. []
Baca Juga: Suriah akan Buka Kembali Wilayah Udara untuk Lalu Lintas Penerbangan
Mi’raj News Agency (MINA)